PSM Makassar Ingin Lupakan Trauma Teror Penonton di Aceh
Bertandang ke Banda Aceh, masih terbayang pertandingan musim lalu, dimana sikap tak bersahabat diterima PSM Makassar dari suporter
TRIBUNNEWS.COM – Bertandang ke Banda Aceh, masih terbayang pertandingan musim lalu, dimana sikap tak bersahabat diterima PSM Makassar dari suporter dan pemain tim tuan rumah, Persiraja Banda Aceh di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh.
Waktu itu Andi Oddang dkk dilempari botol, batu, serta benda keras lainnya dari suporter tim tuan rumah. Penyebabnya tak jelas. Protes pun dilayangkan PSM ke PT LPIS sebagai operator kompetisi, tapi tak digubris.
Pihak Persiraja Banda Aceh, mengklarifikasi kejadian tahun lalu tersebut karena sikap berlebihan yang ditunjukkan pelatih Petar Segrt selama pertandingan. Menurut Akmal Marhali, CEO Persiraja Banda Aceh, Petar banyak protes dan selalu berteriak berlebihan.
"Jelas itu menimbulkan kemarahan suporter kami. Penonton jengkel melihat pelatih PSM Makassar yang banyak tingkah. Ingat ini di Aceh, masyarakatnya tidak suka yang berlebihan seperti itu," ujar Akmal via telepon, Selasa (9/4/2013) lalu.
Akmal melanjutkan, jika PSM Makassar tidak ingin mendapatkan perlakuan serupa, dirinya berharap tidak adalagi sikap berlebihan yang ditunjukkan Petar Segrt selama pertandingan nanti. "Kami sebagai tuan rumah akan menjamin pertandingan berjalan aman, tapi janganlah (Petar) bersikap begitu lagi nantinya," sambungnya.
Kubu PSM Makassar menanggapi laga melawan Persiraja dengan sikap optimistis. Meski 22 pemain yang berangkat nyaris 100 persen merupakan tim yang tahun lalu kalah 2-1 di Banda Aceh, tapi mereka ingin melupakan kejadian musim lalu tersebut.
“Saya pikir, itu adalah masa lalu dan kita harus belajar banyak dari pengalaman tahun lalu. Kita juga harus bermain tenang agar bisa meraih poin di kandang Persiraja. Sebab, kita butuh banyak poin untuk bisa tembus empat besar,” kata gelandang Rasyid Bakri.
Pelatih PSM Makassar, Petar Segrt juga berharap trauma tersebut segera bisa dilupakan para pemain, agar kans lolos penyatuan liga musim depan tetap terbuka dengan lebar.
"Hanya sangat disayangkan lagi kalau hal itu (kekacauan suporter) terjadi lagi dan laporan kami ke PSSI dan operator liga PT LPIS tidak ada tanggapan sama sekali seperti musim lalu," jelasnya via sms.
Sayang Petar enggan mengomentari pernyataan pihak Persiraja yang menuding kekacauan karena tingkah polah berlebihan pelatih pelatih 46 tahun. Memang, Petar tak jarang bertingkah aneh di pinggir lapangan. Seperti teriak-teriak sebagai bentuk protes keputusan wasit, melompat-lompat, atau berekspresi yang tak jarang memprovokasi suporter.(mik/rif)