Komdis PSSI akan Interogasi Dokter Tim Persibo
Komisi Disiplin PSSI telah melaksanakan sidang perdana kasus dugaan suap Persibo Bojonegoro di Piala AFC.
TRIBUNNEWS.COM - Komisi Disiplin PSSI telah melaksanakan sidang perdana kasus dugaan suap Persibo Bojonegoro di Piala AFC. Selanjutnya, PSSI akan memanggil dokter klub untuk menelusuri kebenaran cedera yang dialami sejumlah pemain Laskar Angling Dharma saat menghadapi Sunray Cave JC Sun Hei di Hongkong, pekan lalu.
"Pekan depan kami akan memanggil dokter tim Persibo untuk menindaklanjuti apakah benar 5 pemain mereka cedera hingga tidak bisa melanjutkan pertandingan di menit ke-65," kata Ketua Komisi Disiplin, Hinca Pandjaitan, di Kantor PSSI, Jakarta, Rabu (17/4/2013) kemarin.
Wawancara dengan dokter dianggap menjadi salah satu bagian yang cukup penting untuk menindaklanjuti alasan cedera pemain. Seperti diinformasikan sebelumnya, isi match fixing mengemuka usai kekalahan telak Persibo 0-8 dari Sunray Cave JC Sun Hei di Mong Kok Stadium, Hong Kong, Selasa (9/4/2013).
Dalam laga tersebut, Persibo yang tengah mengalami krisi finansial hanya membawa 12 pemain. Praktis, tim berjuluk Laskar Angling Dharma itu hanya menyisakan seorang pemain pengganti.
Materi pemain yang tidak memadai dari Persibo membuat Sunray JC leluasa menjebol delapan gol tanpa balas. Apalagi, satu demi satu pemain Persibo mengalami cedera, sehingga menyisakan enam pemain di lapangan.
Wasit pun terpaksa menghentikan laga di menit 65, dalam kedudukan 8-0 untuk Sunray JC. Selain dokter tim, Komdis PSSI ikut memanggil pelatih, ofisial, serta 12 pemain yang berangkat ke Hongkong.
"Pemain wajib hadir untuk memenuhi panggilan Komdis. Di mana pun mereka berada, kami akan tetap memanggil mereka," kata Hinca.
Hinca menyatakan belum bisa mengumumkan hasil sidang perdana. Hasil investigasi baru akan diumumkan setelah ada putusan pasti dari Komdis PSSI.
"Yang pasti, Komdis mempunyai perhatian besar untuk menelusuri kasus Persibo yang dianggap media ada keganjilan. Ini tugas PSSI bersama AFC dan FIFA untuk memerangi match fixing. Kami berusaha untuk membongkar dugaan-dugaan yang ada, tapi belum bisa menyampaikan hasilnya apa. Biarkan proses berlangsung hingga tuntas," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.