PSPS Tak Mau Lagi Dibobol Mantan Pemain Sendiri
Gol-gol yang tercipta di dua laga terakhir PSPS, yaitu kala mnejamu Barito Putera dan Persiba Balikpapan, menghantui jajaran pelatih
TRIBUNNEWS.COM – Gol-gol yang tercipta di dua laga terakhir PSPS, yaitu kala mnejamu Barito Putera dan Persiba Balikpapan, menghantui jajaran pelatih. Bukan soal jumlah gol yang bersarang ke gawang PSPS, namun pencetak golnya yang dikhawatirkan.
Ada tren yang berkembang di dua laga tersebut, mantan pemain PSPS di putaran pertama lalu malah menjadi penjebol gawang PSPS. Kejadian tersebut terjadi di dua pertandingan tersebut. Menjamu Barito Putera, Makan Kanote menjebol gawang PSPS. Saat melawan Persiba Balikpapan, Ade Suhendra yang menjebol gawang PSPS.
Padahal kedua pemain itu, putaran pertama lalu masih berkostum PSPS. Namun karena urusan gaji yang tak dibayar, mereka pun hengkang dan berbalik menjadi mimpi buruk bagi PSPS.
Menantang Persidafon pada Rabu (22/5/2013) besok, tren mantan pemain menjebol gawang PSPS, kemungkinan masih bisa berlanjut. Sebab di dalam skuad Persidafon saat ini bercokol mantan striker PSPS, Ndiaye Pape Latyr, yang baru dalam sepekan ini meninggalkan PSPS dan berganti dengan kostum Persidafon. Inilah yang menjadi penyebab bayang-bayang kejadian di dua laga terakhir bisa kembali terjadi saat melawan Persidafon nanti.
Jajaran pelatih PSPS sendiri merasakannya. Afrizal pun berharap tren mantan pemain PSPS menjebol gawang PSPS tidak terjadi lagi, terlebih kala menantang Persidafon nanti.
"Walau ada (Pape) Latyr di dalamnya (Persidafon), kejadian mantan pemain menjebol gawang kita semoga jangan terulang lagi. Cukuplah itu," kata pelatih PSPS Afrizal kepada Tribun, Senin (20/5) kemarin. Asisten PSPS Agusrianto juga berharap demikian. "Semoga saja tidak. Masa sampai tiga kali kejadiannya," kata Agus berharap.
Sebelumnya, Pape kepada Tribun Pekanbaru (Tribunnews.com Network) mengatakan, saat ini dirinya sudah bergabung dengan Persidafon. Pape pun yakni bakal diturunkan kala melawan bekas timnya, PSPS Pekanbaru.
Senin sore (20/5/2013) kemarin, skuat PSPS sudah bertolak ke Papua. Ada sebanyak 16 pemain yang dibawa serta. Di dalam susunan skuad, ada kejutan pada posisi kiper, karena kiper utama PSPS selama ini, Fance Haryanto, ditinggal di Pekanbaru. Dua kiper yang dibawa ke Papua yakni Candra dan Susanto. "Fance sedang ada masalah pribadi, sehingga kita biarkan dulu istirahat dan memulihkan kepercayaan dirinya. Ini bagian dari evaluasi kita," kata Afrizal.
Afrizal mengatakan, dalam tur kali ini, pihaknya menargetkan bisa mencuri poin. Target curi poin agar PSPS tidak semakin terjerembab di dasar klasemen sementara ISL. Minimal, kata Afrizal, pihaknya berharap bisa membawa satu poin dari masing-masing pertandingan di Papua nanti.
Misi mencuri poin bakalan terasa berat bagi PSPS, terutama kala bertemu dengan Persidafon Dafonsoro. Putaran pertama lalu, di kandang sendiri PSPs justru ditekuk dengan skor 1-2.
Apalagi di putaran kedua ini Persidafon sudah mulai berbenah. Ada empat pemain asing baru yang masuk ke tim tersebut, termasuk di dalamnya ada Pape Latyr yang merupakan mantan pemain PSPS, yang hengkang di putaran kedua ini. "Mereka (Persidafon) memang banyak pemain baru. Dikabarkan ada empat pemain asing yang masuk," kata Afrizal.
Skuat PSPS yang dibawa dalam tur kali ini sendiri masih didominasi pemain-pemain baru, hasil dari seleksi warga yang berminat jadi pemain PSPS beberapa waktu lalu. Pengganti dua pemain asing yang baru keluar yakni Pape dan Lamine Keita, hingga kini masih belum dapat. Terpaksa lah Afrizal tetap mengandalkan materi pemain yang ada.
Mengenai Pape sendiri, Afrizal mengatakan pihaknya sudah mengetahui cara permainan pemain asal Senegal tersebut. Lini belakang PSPS, kata Afrizal, sudah siap untuk menghalau Pape dalam pertandingan nanti. (Tribun Pekanbaru/pis)