TRIBUNNEWS.COM - Bagi pelatih timnas Indonesia, menerapkan stratgi Bertahan Bukan Jalan Keluar untuk mengejar hasil positif saat menjamu Belanda di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (7/6) malam.

Indonesia akan menerapkan strategi permainan terbuka guna menghadapi gempuran Belanda pada laga persahabatan ini.

"Level kami berbeda. Saya hanya menekankan kepada anak-anak agar percaya diri saat menguasai bola dan menerapkan konsep bermain yang sudah direncanakan," kata Tiago kepada Berita Kota Super Ball seusai sesi latihan tertutup di SUGBK, kemarin petang
Latihan tersebut hanya boleh disaksikan oleh awak media massa pada 15 menit pertama saja.

Namun, Berita Kota Super Ball dapat kesempatan untuk menyaksikan sesi latihan tersebut sekitar 45 menit terakhir.

Pada latihan tersebut, Tiago menggunakan separuh lapangan dengan sistem permainan delapan lawan delapan dengan satu kiper.

Skuad Indonesia dibagi jadi dua tim, yaitu biru dan oranye.

Tim biru diisi Sergio van Dijk, Greg Nwokolo, Boaz Solossa, Andik Vermansah, Hendro Siswanto, Vendry Mofu, Ruben Sanadi, dan Hengki Ardiles.

Adapun tim oranye diisi I Made Wirawan, Zulkifli Syukur, Victor, Ricarco Salampesy yang kemudian diganti M Roby, Tony Sucipto, Imanuel Wanggai, Raphael Maitimo, Ahmad Bustomi, dan Achmad Jufriyanto.

Van Dijk berperan sebagai ujung tombak, ditopang trio Greg, Boas, serta Andik. Jika Van Dijk keluar, Nwokolo diplot sebagai pengganti, sedangkan posisi Nwokolo digantikan oleh Ian Louis Kabes.

Sementara itu, Vendry dan Hendro berperang sebagai pemegang alur serangan, sedangkan Ruben serta Hengki mengisi sektor bek sayap.

"Tadi kami latihan untuk sektor pertahanan. Ada simulasi. Butuh kerja yang sangat keras dan konsentrasi tinggi untuk menahan lawan. Mereka (Belanda) punya wawasan bermain yang tingkatnya sangat tinggi," kata Tiago.

Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball