Bermasalah Soal Bonus, Nigeria Terancam Batal Ikut Piala Konfederasi
Tim berjuluk Elang Super ini gagal mengejar penerbangannya ke Amerika Selatan untuk tampil di turnamen tersebut
TRIBUNNEWS.COM, LAGOS - Juara Afrika, Nigeria, yang bertahan di Namibia akibat perselisihan masalah pembayaran bonus setelah memainkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia, menunda keberangkatan mereka ke Piala Konfederasi 2013 di Brasil. Demikian pernyataan para ofisial, Jumat (14/6/2013).
Tim berjuluk Elang Super ini gagal mengejar penerbangannya ke Amerika Selatan untuk tampil di turnamen tersebut, yang dimulai pada Sabtu. Ini terjadi karena para pemain menyatakan mereka seharusnya mendapat bonus kemenangan seperti pada umumnya untuk hasil imbang 1-1 di Windhoek, Namibia, Rabu (12/6).
Presiden Federasi Sepak Bola Nigeria (NFF), Aminu Maigari, menemui tim untuk menjelaskan bahwa kondisi organisasi sedang sulit dan sebagai hasilnya, mereka hanya hanya akan mendapat 2.500 dollar AS (sekitar Rp 24,685/kurs 1 dollar AS: 9.874). Para pemain meminta jumlah itu dilipatgandakan.
Kini, NFF mengatakan bahwa Menteri Olahraga Nigeria, Mallam Bolaji Abdullahi, telah melakukan intervensi terhadap masalah itu dan Elang Super akan terbang menuju Brasil pada Sabtu.
"Kami sangat beruntung karena menteri melakukan intervensi terhadap masalah ini, yang berarti sekarang tim dapat terbang ke Brasil pada Sabtu dan tiba di Belo Horizonte sebelum pertandingan pertama melawan Tahiti pada Senin," kata sekretaris jenderal Musa Amadu.
Amadu menambahkan NFF, seperti sebagian besar warga Nigeria, sangat terkejut dengan tindakan para pemain yang memilih bertahan di Namibia.
"Kami terkejut seperti setiap warga Nigeria dengan sikap para pemain," ucapnya. "Itu tidak dapat dimengerti sebab presiden NFF dan saya sendiri telah duduk dengan manajemen Elang Super, termasuk pelatih Stephen Keshi, untuk menjelaskan mengapa kami harus memangkas bonus dan hal-hal lainnya sebagai hasil dari masalah keuangan kami."
NFF juga menepis laporan-laporan bahwa mereka ditanyai oleh Komisi Olahraga Nasional perihal masalah bonus.
"Kami tidak mendapat pertanyaan apapun dari Komisi Olahraga Nasional. Sebelum mengambil keputusan untuk memangkas bonus kemenangan dan mengurangi kru tim, kami telah mendapat pengarahan dari menteri," tambah Amadu.