PSMS LPIS Incar Pemain PSMS LI
Kabar tak biasa meruap dari Mes Kebun Bunga, Jalan Candi Borobudur, Medan.
Laporan Wartawan Tribun Medan, Mujahiddin
TRIBUNNEWS.COM – Kabar tak biasa meruap dari Mes Kebun Bunga, Jalan Candi Borobudur, Medan. PSMS Medan versi PT LPIS berancang-ancang menggandeng Riko Simanjuntak dan Safrial Irfandi. Tentu teramat mengejutkan, pasalnya duo pemain belia ini merupakan tulang punggung PSMS Medan versi PT Liga Indonesia.
Edy Syahputra mengungkapkan secara gamblang keinginan tersebut. Ia menyakini Riko dan Irfandi bakal meledakkan kekuatan lapangan tengah di putaran kedua Divisi Utama garapan PT LPIS. Komunikasi telah dijalin meski belum mengerucut pada kesepakatan ajeg.
Iktikad Edy ini tak pelak mengundang segudang tanya. Merunut pada evaluasi paruh musim, pelatih berlisensi A nasional ini lebih mengarahkan fokus pembenahan pada sektor pertahanan. Saat ini, sektor gelandang serang terbilang subur dengan adanya Zulkarnain, Muhammad Antoni, Juanda Mayadi, dan Edy Syahputra.
"Riko Simanjuntak dan Safrial Irfandi teramat menonjol di PSMS LI. Meski masih berusia muda tapi mentalitas dan kualitas teknik mereka sangat baik. Tim ini membutuhkan karakter bermain seperti yang mereka miliki. Makin klop karena mereka juga putra daerah," kata Ayah empat ini kala berbincang dengan Tribun di Mes Kebun Bunga, Senin (17/6/2013).
Lebih spesifik, Edy menyebutkan Riko punya akselerasi, kontrol bola yang akurat dan kemampuan finishing touch yang tak diragukan. Irfandi lebih komplet. Tak sekadar bisa diandalkan sebagai mesin gol, tapi juga pengendali permainan alias pengatur ritme laga.
"Saya sudah sampaikan langsung kepada mereka. Soal administrasi perpindahan tak ada masalah, bisa diurus cepat. Tinggal urusan nilai kontrak yang harus dibicarakan lagi dengan manajemen. Sedikit kendala, karena manajemen sedang menghadiri Kongres Tahunan PSSI," bebernya.
Sementara itu, Riko Simanjuntak membenarkan sudah dihubungi Edy Syahputra. Begitupun, ajakan itu belum bisa gayung bersambut. Keengganan masih teramat kental mengingat rekan-rekannya sedang berjuang menuntut gaji semusim belum berbayar, di Jakarta.
"Secara pribadi aku memang senang dapat tawaran bermain di sana. Tetapi aku masih punya pertimbangan lain. Tidak enak juga meninggalkan PSMS LI dengan kondisi sekarang ini. Kawan-kawanku masih berjuang di Jakarta nuntut hak-hak kami yang diabaikan. Masak, aku tinggal mereka begitu saja. Jadi, aku masih berat untuk gabung ke sana," ucap pemain kelahiran Pematangsiantar ini.
Selain itu, penyerang bernomor punggung 10 ini sedang fokus mengurus ibunya yang jatuh sakit. "Mamakku hari ini baru saja ke luar dari rumah sakit. Kata dokter mamak sakit gula. Jadi aku mau temani beliau dulu di kampung, kasihan ditinggal sendiri. Aku sudah sampaikan ini sama coach Edy," katanya.
Lain pula halnya dengan Safrial Irfandi. Ia mengaku belum dihubungi. "Nggak tahu bang, belum dapat kabar langsung aku dari PSMS LPIS. Ini saja aku baru dengar dari abang. Memang kemarin Riko ada beritahu, tapi aku nggak yakin," ujar eks gelandang Pro Duta ini.
"Kalau memang benar begitu, aku tetap harus beitahu dan tanyakan dulu dengan pelatih Suharto AD dan rekan-rekan pemain lainnya. Kan tidak enak juga kalau harus meninggalkan PSMS LI dengan kondisi para pemain masih berjuang untuk memenuhi hak-hak bersama," ucapnya mengakhiri.