Laporan Wartawan Surya, Zainuddin

TRIBUNNEWS.COM – Bontang FC sukses memetik tiga poin saat tandang ke Stadion Gajayana, Kamis (27/6/2013). Bermain di kandang lawan, Bontang FC menjungkalkan Arema LPI 1-3 (0-1). Padahal saat berangkat ke Malang, Bontang FC hanya mentargerkan mendapat satu poin.

Tapi ada yang janggal dengan permainan Bontang FC. Puluhan kali pemain Bontang FC menjatuhkan diri (diving), baik setelah benturan atau kram. Tim medis pun harus mondar-mandir keluar-masuk lapangan. "Itu termasuk bagian dari strategi. Selain itu anak-anak terlalu capek," kata asisten pelatih Bontang FC, Dedi Siswanto usai laga.

Sebelum menantang Arema LPI, Bontang FC melakoni laga away kontra Persiba Bantul di Stadion Sultan Agung, Bantul, 23 Juni 2013. Setelah itu tim harus melakoni perjalanan Jogjakarta ke Malang. Menurutnya, tidak semua pemain yang diving hanya pura-pura. Bisa jadi memang sedang kram.

Dedi juga mengacungi jempol untuk anak asuhnya yang sabar menunggu peluang emas. Meski di line up memasang formasi 4-4-2, tapi dalam prakteknya Bontang FC bermain dengan formasi 4-5-1. Striker harus bergantian mundur untuk memperkuat lini tengah. "Kami memang menumpuk di tengah. Kami bersabar menunggu peluang datang," tambahnya.