TRIBUNNEWS.COM - Mantan pelatih Timnas Inggris Glenn Hoddle sepakat untuk tampil lagi.

Setelah menangani Timnas Inggris 1996-1999, Glenn Hoddle ditawari menggantikan Stuart Pierce sebagai pelatih Timnas U-21 yang baru gagal lolos ke semifinal Piala Eropa.

Di tiga pertandingan, Timnas U-21 Inggris kalah terus.

"Jika saya diminta oleh FA, saya tentu saja ingin membantu. Saya belum bilang menerima tawaran melatih U-21. Siapa pun pelatihnya, ia butuh yang kuat," kata Hoddle kepada TalkSport, kemarin

Glenn Hoddle ikut menancapkan pola permainan Inggris semasa masih menjadi pemain.

Sebagai gelandang, Hoddle pernah membela Tottenham, Monaco, dan Chelsea. Menyusul kegagalan U-21 Inggris di ajang Eropa, Hoddle pernah menyatakan bahwa gaya kepelatihan di Inggris memang perlu diperbarui.

Hoddle juga menyebut agar FA sebagai induk sepak bola Inggris juga perlu disegarkan, terutama di bawah kepemimpinan Greg Dyke.

Salah satu pernyataan tajam dari Hoddle terhadap pemain muda adalah disiplin. Setelah itu baru hal teknis terutama menjaga bola dan menggunakan kedua kaki sama bagusnya.

"Harus pakai bola kepelatihan baru agar pemain remaja bisa manahan bola selama mungkin. Mastering the ball sudah diberlakukan di sejumlah negara. Dalam 30 tahun terakhir, Inggris tidak memberlakukan pola ini," katanya lagi.

Ia melihat di beberapa sekolah sepak bola, anak-anak usia 8 tahun sudah melakukan pola ini.

"Untuk permainan dua kaki, ini kekurangan paling mencolok."

Ia juga menyebut hanya Inggris yang tidak mencermati teknik kepelatihan dengan mengandalkan dua kaki.

Latihan ini harus dilakukan sejak anak-anak atau pemain usia dini. Sebab, di usia anak-anak, mereka lebih gampang dibentuk," katanya.

Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball