Pertemuan Jakmania dan Viking Harus Ada Solusi
Selain itu, kata Lariko, dua tokoh suporter Persib yang cukup berpengaruh yaitu Heru Joko dan Ayi Beutik harus hadir.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Upaya Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mempertemukan pentolan suporter Persija Jakarta dan Persib Bandung, Senin (15/7), diharapkan tidak hanya sekadar seremonial semata.
Wakil Ketua Umum Jakmania Richard Ahmad Suprianto menyatakan, pihaknya menyambut positif inisiasi yang dilakukan Menpora.
Hanya saja, pertemuan kedua kelompok yang selama ini bertikai itu harus pulang dengan solusi atau kajian untuk meredam rivalitas negatif yang terpelihara.
"Sebaiknya Menpora memahami dulu seluk-beluk persoalan yang bisa dijadikan bahan atau masukan kepada kedua belah pihak. Jangan hanya sekadar pertemuan saja, harus ada kajian dan solusi yang kita dapat," kata Richard.
Pertemuan ini dalam rangka upaya rekonsiliasi perseteruan kedua kelompok suporter yang sejak lama memiliki catatan panjang.
Ketua Umum The Jakmania Lariko Ranggamone menegaskan, pada dasarnya upaya rekonsiliasi tidak semudah membalikkan telapak tangan.
"Jakmania membuka pintu lebar-lebar untuk perdamaian. Namun kami yakin tidak bisa instan dan diawali dari pemimpin masing-masing. Itu pun belum tentu mengena ke lapisan bawah," ujarnya.
Menurut Lariko, upaya perdamaian telah didengungkan Jakmania sejak 2004 dengan membentangkan spanduk besar di stadion, namun tidak mendapat respon positif dari Viking.
Selain itu, kata Lariko, dua tokoh suporter Persib yang cukup berpengaruh yaitu Heru Joko dan Ayi Beutik harus hadir.
Apalagi, nama terakhir dianggap telah mensosialisasikan slogan "Lestarikan Permusuhan" kepada arus bawah.
"Kalaupun memang ada pertemuan pada 15 Juli 2013, Heru Joko dan Ayi Beutik harus hadir biar jelas. Jika Heru Joko dan Ayi Beutik tidak hadir dalam pertemuan tersebut, sama saja bohong dan akan tetap membias begitu saja," ujarnya.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball