Kisah Penggemar Arsenal
"Kami begitu cinta Arsenal. Meski terpuruk, kami tetap loyal," tambah Ryan.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Pengorbanan Oktovianus (27) dan Ryan Setiadi (18) sia-sia. Kakak-beradik asal Bekasi ini harus pulang dengan tangan hampa.
Mereka tak mendapatkan tanda tangan, foto, atau sekedar melihat rombongan pemain Arsenal meninggalkan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (12/7) sore.
Oktovianus-Ryan merupakan penggemar yang kecewa dengan tidak jelasnya aturan penyambutan suporter Arsenal dari panitia.
Ada ratusan suporter yang mengalami hal tersebut.
Mereka hanya termangu menatap rombongan bus yang membawa pemain dan pelatih Arsenal meninggalkan bandara.
Suporter terbagi menjadi dua titik keramaian, di depan pintu keberangkatan bandara dan pintu samping.
Dari pintu samping itulah bus meninggalkan bandara. Oktovianus dan adiknya tetap bertahan di pintu keberangkatan.
Ia percaya, panitia akan menggiring rombongan tim melewati kerumunan suporter, seperti ketika menyambut kedatangan Timnas Belanda 5 Juni lalu. Tetapi apa yang ditunggu tidak pernah terjadi.
"Kalau waktu itu, saya dan adik dapat tanda tangan Robin van Persie (penyerang Belanda). Dua kali malah, waktu mereka pulang juga," kata Oktovianus kepada Berita Kota SuperBall, Jumat (12/7) sore.
Berbekal keyakinan yang sama, Oktovianus sudah berada di bandara sejak pukul 11:00. Ia membawa jersey Theo Walcott, pencetak gol terbanyak Arsenal musim lalu.
Sedangkan Ryan membawa kostum berwarna hitam strip ungu bernomor dada 10. Itu jersey latihan Arsenal musim lalu. Oktovianus menggemari Arsenal sejak era Ian Wright.
Ia tetap menjadikan Arsenal idola kendati sejak tahun 2005 paceklik trofi. Saking cintanya kepada Arsenal, Oktovianus rela mengubah warna mobilnya.
"Semua dicat full lambang Arsenal sama abang saya," ungkap Ryan.
"Kami begitu cinta Arsenal. Meski terpuruk, kami tetap loyal," tambah Ryan.
Bukti kecintaan terwujud dalam rangkaian bunga yang mereka siapkan. Sebelum tiba di bandara, mereka menyempatkan diri membeli rangkaian bunga seharga Rp 150.000 di salah satu toko di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Namun, harapan mengalungkan rangkaian bunga kepada sang idola tak terwujud. Keduanya mengaku tak jera.
Mereka akan kembali datang ke stadion untuk menyaksikan Arsenal bertanding. Harapan tetap sama: melihat idola berlaga atau memperoleh kesempatan foto bersama.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball