TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Seperti para pemain bintang Brasil lainnya, Paulinho juga mengawali kariernya dari sepak bola jalanan.

Ia biasa bermain seharian di jalanan, mengolah bola di antara ramainya kriminalitas di tempat tinggalnya di distrik Parque Novo Mundo, Sao Paulo.

"Sepertinya hanya ada dua pilihan profesi di tempat tinggalku saat itu. Kalau tak jadi penjahat ya menjadi pemain sepak bola. Setidaknya itulah yang ada dalam benak anak kecil usia tujuh tahunan saat itu," ujarnya mengenang masa kecil.

Ia biasa bermain dengan kakak sulungnya, Erick, dan juga diajari oleh ayah tirinya yang kebetulan adalah seorang pemain futsal. "Saya mulai bermain bola saat usia lima tahun. Erik adalah pelatih pertama saya. Ia pemain dan pelatih terhebat yang pernah saya kenal," katanya dikutip dari The Sun.

Sayangnya, kata Paulinho, sekalipun punya bakat cemerlang, sang kakak ternyata tak punya kesempatan untuk mengembangkan bakatnya.

Keberuntungan tak berpihak padanya. Tapi ia tetap jadi model panutanku sampai sekarang," ujarnya. 

Ia mengakui masa kecilnya cukup menderita. "Saya mulai serius berlatih sepak bola di akademi sepak bola Portuguesa saat usia 12 tahun," kenangnya. Tempat latihan itu, katanya, berjarak sekitar 54 kilometer dari tempat tinggalnya.

"Keluarga kita tak punya uang untuk membeli bensin, sehingga saya harus pulang pergi naik bus ke tempat latihan," ungkapnya.

Sang kaka, Erik, yang kini jadi manajer pribadi mengatakan Paulinho memang sangat suka sepak bola sejak kecil.

"Hidupnya hanya berkisar pada sepak bola, dan sepak bola. Lantas, semuanya terlihat lebih jelas lagi. Semua orang memprediksi ia bakal jadi pemain besar satu saat nanti. Dan hal itu ternyata terbukti benar," kata sang kakak. (Tribunnews/den)