TRIBUNNEWS.COM - Laga final Piala Dunia U20 Turki, Minggu (14/7) dini hari antara Prancis dan Uruguay akan mempertemukan dua gaya sepak bola yang menjadi ciri khas masing-masing kontinen.

Sepak bola Eropa yang terorganisasi dan Amerika Latin yang kaya improvisasi.

Pierre Mankowski, pelatih Timnas Prancis, dengan penuh keyakinan mengatakan, akan tetap menggunakan format 4-4-2 pada laga final di Stadion Turk Telekom Arena, Istambul, itu.

Format yang secara konsisten dipakai pasukan The Bleust sejak babak penyisihan grup.

"Kami akan tetap dengan permainan kami. Memang telah mengambil risiko dengan gaya ini dan akan melanjutkannya sampai akhir," ujar Mankowski.

Mankowski mengaku telah mempelajarai permainan Uruguay, dan menyiapkan beberapa jurus menghadapi La Celeste di partai final itu.
Kunci utama mengatasi permainan Uruguay, katanya, dengan memecah kekompakan di lapangan tengah.

"Kami punya beberapa cara yang akan dikombinasikan di lapangan, dan kita lihat nanti strategi mana yang berhasil," ujarnya.

Prancis tetap akan mengandalkan Yaya Sanogo di barisan depan, dan dukungan Paul Pogba, Kondogbia, dan Thauvin di lapangan tengah.

Sedangkan Digne dan Bahebeck menjadi tumpuan di sektor belakang.

Sementara itu, Uruguay yang tampil untuk pertama kali di final Piala Dunia U20 bakal menampilkan permainan terbaik yang sudah ditunjukkan di babak knock out.

Kemampuan teknis dan daya juang tinggi tim asuhan Juan Verzeri itu terbukti mampu menghancurkan tim unggulan Spanyol di babak perempat final.

Sebastian Cristoforo dan Gaston Silva, dua pemain kunci Uruguay akan memainkan peranan penting pada laga final itu.

Apapun hasil yang mereka bawa Minggu pagi besok, bakal tercatat dalam sejarah emas sepak bola Uruguay.

Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball