Kolo Toure: Puasa Membuat Stamina Lebih Fit
Dibutuhkan iman, dan stamina di atas rata-rata untuk seorang pesepak bola di Eropa jika ingin tetap berpuasa saat bertanding
Penulis: Deny Budiman
TRIBUNNEWS.COM – Dibutuhkan iman, dan stamina di atas rata-rata untuk seorang pesepak bola di Eropa jika ingin tetap berpuasa saat bertanding, atau bahkan hanya saat berlatih. Kenapa? Ini tak lain karena puasa di benua Eropa ini berlangsung jauh lebih lama dibanding di Indonesia.
Di Inggris saja misalnya, untuk tahun ini pukul 03.00 dini hari sudah masuk waktu Subuh. Waktu berbuka puasa atau Maghrib pukul 21.00. Artinya, puasa di negeri Ratu Elizabeth itu memakan waktu kurang lebih 18 jam!
Maka terbayang bagaimana beratnya perjuangan para pesepak bola muslim di sana untuk tetap bertahan puasa saat mereka mulai berlatih saat ini. Seperti halnya yang dialami bek rekrutan anyar Liverpool, Kolo Toure.
Namun, dalam sebuah wawancara yang dikutip dari situs Liverpool baru-baru ini, mantan bek Manchester City tersebut mengatakan bahwa dengan berpuasa ia justru merasa semakin kuat. Lho kok bisa?
"Yang kamu butuhkan (untuk tetap berpuasa, Red) adalah niat yang kuat, dan juga disiplin. Bagi saya, lima hari Ramadan pertama adalah yang tersulit. Namun setelah itu tubuh kita sudah mulai bisa beradaptasi, dan kamu pun akan merasa sangat enteng, dan kuat," ujar pemain Pantai Gading ini.
Ia mengatakan, selain bisa mereguk pahala berlimpah, dengan berpuasa juga terjadi pembersihan racun alias detoksifikasi dalam tubuh. "Puasa membersihkan racun di tubuhmu, dan karenanya kamu akan merasa lebih kuat saat berpuasa. Saya baru saja menonton di televisi BBC tayangan tentang Demba Ba (striker Chelsea, Red) yang bisa mencetak gol lebih banyak setelah Ramadan karena ia jadi lebih fit," ujar kakak kandung Gelandang Man City, Yaya Toure ini.
Ia menambahkan, kekuatan yang didapatnya untuk tetap berpuasa saat latihan, dan bertanding adalah sebuah berkah dari Allah. "Terus terang awalnya memang sulit. Tapi di saat bersamaan saya benar-benar merasa lebih kuat. Ini mungkin karena saat itu mental saya yang menguasai tubuh, bukan sebaliknya. Ini mungkin terdengar sulit, tapi ketika kamu percaya kepada Allah, tak akan ada yang mustahil," ujarnya.
Sepanjang kariernya, bek tangguh ini memang disiplin menjalankan puasa saat Ramadan. Selain bermodal iman yang kuat, ia juga menekankan adalah sangat vital menerapkan menu sahur sarat kalori agar tubuh bisa terus beraktivitas sepanjang hari.
"Sepanjang Ramadan, saya tetap berpuasa sekalipun jadwal pertandingan sedang padat. Sahur dengan menu yang bergizi jadi hal sangat penting. Pemilihan menu benar-benar harus tepat," katanya.
Pemain bernama lengkap Kolo Habib Toure ini juga menyarankan agar minum air yang banyak saat sahur. "Saya bisa minum air putih bergelas-gelas. Yang jelas, saya konsultasi dulu dengan dokter, dan pakar nutrisi untuk bisa mendapatkan menu sahur super," katanya.
Dengan bantuan tim dokter, dan rekan-rekannya, Kolo bersyukur selama ini bisa tetap memberikan yang terbaik selama berpuasa untuk klubnya. "Mental saya sudah sangat siap untuk melakoni latihan ataupun pertandingan seberat apapun.Saya memberikan 110% untuk latihan. Saya tak mau puasa jadi alasan untuk mengurangi menu latihan. Saya ingin latihan sama keras seperti pemain lain. Dan saya juga ingin memenangkan setiap pertandingan seperti biasanya," ujar Kolo. (Tribunnews.com/den)