Mengulang Keajaiban Surabaya
Keajaiban pernah dilakukan klub lokal Indonesia Niac Mitra dengan menggulung The Gunners 2-0 di Stadion Gelora 10 November,
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia punya kenangan indah ketika klub raksasa Inggris, Arsenal, mengunjungi Tanah Air. Keajaiban pernah dilakukan klub lokal Indonesia Niac Mitra dengan menggulung The Gunners 2-0 di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya, 16 Juni 1983 silam.
Sudah 30 tahun keajaiban itu terjadi, tapi masih sangat jelas dalam ingatan mantan pesepakbola nasional, Joko Malis, yang juga pelaku sejarah. Gol kemenangan Niac Mitra dicetak oleh Fandi Ahmad pada menit ke-37 dan Joko Malis jelang pertandingan berakhir.
"Mengusung semangat juang tinggi para pemain tampil maksimal. Fandi Ahmad mencetak gol perdana di babak pertama. Sementara gol kedua, giliran saya yang mencetak gol. Gol tercipta melalui aksi akselerasi Fandi Ahmad melewati dua-tiga pemain kemudian memberikan bola kepada saya," tutur Joko Malis.
Joko Malis menerangkan pertandingan yang digelar pada pukul 14.00 WIB menjadi keuntungan bagi Niac Mitra. Sebab pemain Arsenal tak mampu beradaptasi dengan kondisi cuaca panas terik di Surabaya. Bahkan pada pertandingan itu, wasit Ruslan Hatta memberikan kartu merah kepada pemain Arsenal, Alan Sunderland.
Arsenal datang ke kota Surabaya membawa skuat terbaiknya, di antaranya Pat Jennings salah satu kiper legendaris timnas Inggris, David O'Leary mantan pelatih Aston Villa, dan Graham Rix mantan punggawa timnas Inggris.
Sementara Niac Mitra dihuni bintang-bintang sepakbola nasional seperti, Rudy Keltjes, Tommy Latuperissa, Joko Malis, dan Syamsul Arifin. Dua pemain bintang asal Singapura, yakni penjaga gawang David Lee dan Fandi Ahmad juga turut berpartisipasi.
Kini Arsenal datang lagi ke Indonesia dengan skuat terbaiknya. Mereka akan meladeni Indonesia Dream Team, yang bermaterikan skuat Timnas Indonesia di bawah arahan Pelatih Jacksen F Tiago. Mampukah Tim Merah Putih mengulang keajaiban di Surabaya?
Joko Malis tak terlalu yakin. Ia memprediksi, peluang Indonesia Dream Team untuk mengalahkan Arsenal sepertinya berat. Mengingat The Gunners, julukan Arsenal merupakan klub kelas dunia.
"Indonesia dalam beberapa tahun terakhir sering kali berubah mulai dari pemain dan pelatih. Lebih solid klub seperti Persipura daripada timnas," ujarnya.
Walaupun begitu, ia menilai Indonesia Dream Team masih mempunyai peluang untuk mengimbangi permainan Arsenal, apabila para pemain mempunyai semangat juang serta motivasi saat membela tim.
"Pemain harus mengeluarkan segenap kemampuan dan jangan memandang diri lebih lemah walaupu bertemu tim kuat," kata mantan pelatih Persik Kediri itu.(Tribunnews.com/cen/gle)