Aldo Barreto Sedih Terpaksa Absen Hingga Akhir Musim
Bomber andalan Persegres Gresik United, Aldo Barreto, baru mencetak tujuh gol di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) musim ini.
Laporan Wartawan Surya, Eko Darmoko
TRIBUNNEWS.COM - Bomber andalan Persegres Gresik United, Aldo Barreto, baru mencetak tujuh gol di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) musim ini. Jumlah gol bomber asal Paraguay ini dipastikan tidak bisa bertambah. Pasalnya, Aldo terpaksa absen hingga akhir musim, karena cedera patah tulang di tangan kanannya.
Meski cedera ini sudah membaik, namun Aldo memilih istirahat dan memulihkannya hingga benar-benar sembuh. Aldo tak mau ambil resiko untuk memaksakan bermain. Di musim ini, Laskar Joko Samudro menyisakan enam pertandingan. Nah, di enam pertandingan inilah Aldo harus absen demi kesembuhannya.
“Lebih baik saya berkorban (tidak bermain) di enam sisa pertandingan musim ini, dari pada nanti cedera saya tambah parah dan saya tidak bisa bermain di musim depan,” kata Aldo kepada Surya (Tribunnews.com Network).
Menurut Aldo, apa yang dialaminya saat ini adalah cedera terberat sepanjang karir sepak bolanya di Indonesia. Tujuh musim ia sudah bermain di Indonesia, dan cedera patah tulang di tangan kanannya ini adalah yang terparah. Sebelumnya, saat masih berkiprah di Thailand, pemain bernomer punggung 17 ini pernah mengalami bengkok tulang rusuk dan hidung patah.
“Cedera yang saya alami di Thailand tidak seberapa jika dibandingkan dengan cedera yang saya alami di Indonesia. Cedera ini adalah yang terparah sepanjang karir sepak bola saya,” papar Aldo.
Bahkan, cedera yang dialaminya ini sudah menjalar didengar oleh rekan dan saudaranya. Mereka mengetahui kabar cedera Aldo ini melalui media massa. Hingga kini Aldo masih sering menerima telepon dan SMS dari rekan atau saudaranya perihal kondisinya yang terbaru. “Mereka sering menanyakan keadaan saya, apakah cedera saya sudah sembuh atau belum,” ucapnya.
Aldo mendapatkan cedera ini ketika dijamu Arema Cronous, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, 14 Juni 2013 silam. Saat itu Aldo terjatuh dengan salah posisi—tangan kanannya menahan berat badan. Akibatnya, tulang di tangan kanannya patah.
Kini di sisa musim ini, Aldo hanya bisa menonton rekan-rekannya berjuang di lapangan. Kaki Aldo rasanya sudah gatal ingin berjuang bersama rekan-rekannya di lapangan pertandingan. Namun, ia harus menahannya hingga akhir musim.
“Saya sedih dan merasa bersalah, karena di saat teman-teman saya sedang berjuang di lapangan, saya hanya bisa menontonnya di tribun,” imbuhnya.