TRIBUNNEWS.COM – Selebriti Maudy Mikha Maria Tambayong, berharap bisa bertemu manajer Chelsea, Jose Mourinho. Selain itu Mika ingin bersua bintang Si Biru, Frank Lampard.

Kedatangan Chelsea ke Indonesia, 23 Juli mendatang, akan dimanfaatkan artis kelahiran Jakarta 18 tahun itu dalam sesi meet and greet. "Saya ingin ketemu Jose Mourinho dan Frank Lampard. Ini pertama kali mereka ke Indonesia, jadi sangat menarik. Mungkin saya bisa pingsan saat bertemu mereka," ujar Mikha di Jakarta, Rabu (17/7/2013).

The Blues akan melakukan beberapa kegiatan selama di Indonesia. Di antaranya coaching clinic dan bertanding melawan Indonesia All Star di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (25/7/2013).

Menurut CEO Nine Sport, Arif Putra Wicaksana selaku promotor, Chelsea akan membawa para pemain terbaik. "Mereka dipastikan akan hadir di Jakarta," tegasnya.

Ia menilai kehadiran para pemain bintang itu merupakan kesepakatan antara BNI selaku sponsor dengan manajemen Chelsea. "Tapi tak bisa pastikan siapa saja yang akan datang," katanya.

Pemain Chelsea seperti Juan Mata, Fernando Torres, Oscar, David Luiz dan Cesar Azpilicuetta, baru membela negara masing-masing di ajang Piala Konfederasi 2013 di Brasil. Mereka dikhawatirkan tak dapat mengikuti tur pramusim ke Asia, karena pelatih memberi waktu istirahat.

Kehadiran Chelsea akan dimanfaatkan para pemain Timnas U-23 untuk menimba pengalaman. Menurut Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, pihaknya sudah koordinasi dengan Badan Tim Nasional (BTN) agar Timnas U-23 mendapat kesempatan tampil melawan Chelsea.

"Kombinasi 60 pemain senior dan 40 pemain Timnas U-23. Rahmad Darmawan ditunjuk sebagai pelatih," tutur Djohar.

Ia berharap, Andik Vermansah dkk mendapatkan tambahan pengalaman. "Memberikan pengalaman kepada para pemain. Semoga pemain mendapatkan pengalaman berharga," tandasnya.

Penunjukan Rahmad sebagai manajer BNI Indonesia All Star dalam laga eksibisi itu, kata Djohar, sudah dikomunikasikan dengan yang bersangkutan dan pelatih Jacksen F Tiago.

Djohar mengatakan keputusan ini dibuat bukan didasari alasan kekalahan telak 0-7 atas Arsenal, melainkan memberi kesempatan Rahmad mematangkan permainan anak-anak asuhnya.