Pensiun Sebagai Pemain PSMS, Muklis Kini Jadi Juragan Sapi
Untuk pedagang daging di kawasan Medan dan sekitarnya, sosok Muklis memang cukup dikenal.
TRIBUNNEWS.COM – Untuk pedagang daging di kawasan Medan dan sekitarnya, sosok Muklis memang cukup dikenal. Dua kali Tribun Medan (Tribunnews.com Network) menemui Muklis di kediamannya, belakang Markas Kodam I/BB Jl Gatot Subroto.
Tak ada kesan takut saat ia menceritakan bisnis daging sapi yang ditekuni. Berbeda dari pedagang-pedagang lain, yang terkesan takut bila ditemui wartawan.
Awalnya Tribun Medan (Tribunnews.com Network) tidak mengira Muklis sebagai tauke (juragan) besar yang mengelola rumah potong hewan (RPH) hingga punya lapak sendiri. Namun setelah menemui beberapa pedagang sapi di Medan, barulah diketahui Muklis ternyata tauke besar.
Saat ditemui untuk kedua kalinya, Tribun tak sengaja menanyakan pekerjaannya sebelum menjadi pemain daging sapi di Medan. Dengan polosnya Muklis mengaku sebagai pemain bola. "Iya, pemain bola. Abang pemain PSMS. Pernah satu tim dengan Edi Syahputra dan Colli Misrun (Pelatih PSMS kini). Kalau Suharto AD itu lebih dulu dia," katanya.
Ia mengingat dahulu untuk mendapatkan kostum PSMS dan menjadi skuat inti bukanlah hal gampang. Namun Muklis berhenti menjadi pemain PSMS karena kecelakaan. "Abang berhenti karena kecelakaan," ujarnya sembari menunjukkan bekas luka pada kakinya.
Meski sudah meninggalkan dunia persepakbolaan dan fokus di usaha daging, Muklis masih mengenang masa-masa kejayaannya dulu. Sepatu pertamanya dan kostum-kostum plus piala-piala, masih ia simpan di rumahnya yang tergolong lumayan mewah. "Tuh di dalam masih ada sepatu dan kostum-kostum Abang," ujarnya.
Di saat orang Medan melupakan namanya di sepakbola, kini Muklis dikenal malah tauke besar daging sapi. "Kadang orang kenal Abang, tetapi Abang nggak kenal. Muka kenal mungkin. Beberapa tukang daging (tauke) sebenarnya ponakan Abang dan masih muda-muda," katanya.
Tidak susah menemukan rumah Muklis. Pertama kali bertandang ke rumahnya, orang-orang di seputaran belakang Kodam (Jl Perjuangan) sudah mengetahui rumahnya. Untuk wilayah sana, kediaman Muklis tergolong mencolok mewah. Berpagar dan dengan teras lebar, dengan garasi mobil besar.(Tribun Medan/irf)