Cari Uang Lebaran, Pemain PSMS Terpaksa Jadi Satpam dan Tukang Becak
Pemain PSMS Medan Divisi Utama versi PT Liga Indonesia kebingungan mencari uang untuk menutupi kebutuhan mereka.
TRIBUNNEWS.COM – Menjelang lebaran, pemain PSMS Medan Divisi Utama versi PT Liga Indonesia kebingungan mencari uang untuk menutupi kebutuhan mereka.
Pengurus PSMS tak kunjung membayar tunggakan 9 bulan gaji. Walhasil para pemain pun mencari pekerjaan sampingan.
Kiper PSMS, Irwin Ramadhana pun kembali ke pekerjaannya semula sebagai satpam Bank Sumut di Medan. "Saya masih memiliki pekerjaan tetap sebagai satpam. Jadi saya hanya bisa berharap memperoleh THR dari Bank Sumut. Kalau dari PSMS nggak tahu deh," kata Irwin kepada Berita Kota Super Ball, Kamis (25/7/2013).
Irwin menuturkan bahwa kondisi pasca bangkrutnya pengurus PSMS membuat teman-temannya kesulitan memperoleh uang untuk menafkahi keluarga. "Demi keluarga, teman-teman bersedia bekerja apa pun mas. Seperti Alam yang bersedia menjadi tukang becak. Indra rela berpanas-panasan untuk bekerja menjadi kuli bangunan," ucap Irwin.
Hal ini membuatnya prihatin, namun dia juga tidak bisa berbuat banyak, karena Irwin pun mengalami hal yang sama. "Rata-rata pemain PSMS sudah berkeluarga. Oleh karena itu, kami rela bekerja apa pun demi memenuhi kebutuhan rumah tangga. Apalagi sebentar lagi lebaran. Tentunya kami akan mencari uang sebisa mungkin untuk memperoleh uang untuk lebaran," jelasnya.
Irwin berharap Ketua Umum PSMS Medan, Indra Sakti bersedia membuka mata untuk memberikan hak-hak para pemain. "Kami akan berjuang sampai kapan pun untuk memperoleh hak-hak kami yang dizalimi oleh Indra Sakti," tuturnya.
Irwin menambahkan bahwa dia dan seluruh pemain PSMS akan terus berusaha mencari jalan keluar agar tunggakan gaji selama sembilan bulan itu bisa diterima.
"Kami akan meminta kepada siapa pun dan menggunakan jalan apa pun agar bisa memperoleh gaji kami kembali. Kalau perlu kami gunakan jalur hukum. Mudah-mudahan sebelum lebaran masalah ini sudah selesai. Jika ternyata tidak bisa ya kami akan bersabar sampai seluruh gaji kami diterima. Ini hak kami yang harus diperjuangkan," papar Irwin. (Warta Kota/Get)