TRIBUNNEWS.COM - Persidafon Dafonsoro memang sedang terpuruk di zona degradasi kompetisi Liga Super Indonesia 2013.

Namun, Persib Bandung tetap harus mewaspadai motivasi dan semangat tim asal Papua tersebut saat mereka bentrok di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (20/8) sore.

Menurut bek Persib Tony Sucipto, berada di zona merah justru membuat Persidafon memiliki motivasi dan semangat berlipat serta bisa tampil tanpa beban. Gabus Sentani-julukan Persidafon-membuktikannya dengan memenangi dua laga terakhir di kandang.

Di sisi lain, Persib ngotot memburu kemenangan agar bisa finis sebagai runner-up. Menyisakan lima pertandingan, skuad Maung Bandung menempati peringkat keempat, tertinggal tiga poin di belakang Arema Indonesia yang menempari posisi kedua.

"Persidafon tim papan bawah dan mereka tentu ingin selamat dari ancaman degradasi. Mereka mainnya pasti lebih ngotot," kata Tony sebagaimana dilansir Simamaung.com.

Ini merupakan laga pertama Persib setelah jeda Lebaran selama hampir dua pekan. "Mungkin dari pertandingan, sentuhan yang agak hilang, karena dengan libur panjang nggak ada pertandingan. Untungnya ada uji coba. Kalau fisik sih nggak ada masalah. Ada waktu 10 hari persiapan," tutur Tony.

Pelatih Djadjang Nurdjaman mempersiapkan Mbida Messi untuk menggantikan Firman Utina di lapangan tengah. Firman dalam masa pemulihan otot lutut dan betis. "Firman sudah pulih. Tapi, dia main atau tidak tergantung strategi yang akan saya pakai," ujar Djadjang.

Dari kubu Persidafon, Pelatih Agus Yuwono menilai materi pemain Maung Bandung menjadi ancaman bagi timnya. "Menurut saya, setengah Tim Nasional Indonesia ada di Persib," katanya.

"Striker Persib Sergio van Dijk pemain bagus. Setiap pertandingan bisa cetak gol. Tetapi, kami akan bikin formulasi untuk menekan Sergio,” tegas Agus.

Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball