TRIBUNNEWS.COM, MILAN - Setelah gagal bersinar di Real Madrid, Kaka pun memutuskan mudik ke klub lamanya, AC Milan. Kendati demikian, dia enggan menjadikan Jose Mourinho sebagai kambing hitam atas kegagalan di El Real.

Pada 2009 lalu, Kaka memang menjadi salah satu rekrutan termahal Madrid setelah Cristiano Ronaldo. Akan tetapi, nasib Kaka berbanding terbalik dengan Ronaldo. Cedera membuat gelandang asal Brasil itu gagal menunjukkan kapasitasnya.

Hingga era kepelatihan Mourinho di Madrid, Kaka masih terus gagal mendapat tempat di tim utama. Hingga kesabarannya pun habis pada pengujung musim lalu. Kendati demikian, dia tak menyalahkan Mourinho atas apa yang sudah dialaminya di Snatiago Bernabeu.

"Bukan salah Mourinho hingga aku pergi dari Madrid. Bukan salah dia, justru sebaliknya dia yang membuatku semakin kuat. Aku berusaha memberikan yang terbaik untuknya dalam beberapa musim terakhir, memastikan aku selalu memenuhi harapan. Sayangnya, aku tak selalu fit dan bisa membantu," bilang Kaka.

Meski terbilang gagal di Madrid, Kaka tak lantas meratapi masa-masa yang dilaluinya sejak 2009 silam. Dia justru menilainya sebagai pengalaman berharga.

"Saya tidak menyesali masa-masa berseragam Real Madrid, tapi, melihat bagaimana hal-hal berlalu, aku kehilangan hasrat untuk bermain. Keputusan untuk meninggalkan diambil setelah berbicara dengan Carlo Ancelotti. Aku tidak bermain dengan kontinuitas, sebagian karena cedera, sebagian karena persaingan di tim utama," papar dia.

Duniasoccer/irawan