Ketua Slemania Sesalkan Pemukulan di Stadion
Ketua Slemania, Supriyoko mengaku jika dirinya sangat menyesalkan peristiwa itu terjadi.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pertandingan antara Persis Solo kontra PSS Sleman dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) di Stadion Manahan, Solo, Rabu (4/9) diwarnai beberapa insiden pemukulan. Informasi terakhir, tujuh orang mengalami luka berat dan ringan lantaran menjadi korban pemukulan dan pengeroyokan yang diduga kuat dilakukan oleh suporter Persis Solo.
Rivalitas tinggi antara dua suporter memang menjadi pemicu suasana tidak kondusif selama pertandingan berlangsung. Bahkan seorang pemain PSS, Satrio Aji harus mendapat lima jahitan di kepala setelah terkena lemparan batu oleh suporter Persis.
Kericuhan ternyata juga tak hanya melibatkan suporter Persis dan pemain PSS. Di area tribun stadion Manahan, juga sempat terjadi kericuhan antara suporter Persis solo dan beberapa penonton yang diduga pendukung PSS Sleman.
Seperti yang dialami Syarif (20), yang diketahui sempat mendapatkan bogem mentah dari Pasoepati (sebutan suporter Persis-red) saat melihat pertandingan di tribun stadion Manahan. Sesaat sebelum dipukuli, Syarif sempat ditanya soal KTP oleh para suporter.
Selain Syarif, ada enam orang lainnya yang juga menderita luka berat dan ringan lantaran terlibat aksi pemukulan dan pengeroyokan. Seluruh korban diketahui dirawat di RS Brayat Minulyo, Surakarta untuk mendapat pertolongan medis.
Ketua Slemania, Supriyoko mengaku jika dirinya sangat menyesalkan peristiwa itu terjadi. Menurutnya, sudah seharusnya pertandingan sepakbola terhindar dari tindakan kekerasan apalagi tindakan perusakan.
"Seharusnya saling sama-sama menjaga, suporter datang ke stadion untuk mendukung tim, bukan untuk berbuat kerusuhan," katanya.
Supriyoko menjelaskan jika dari kubu Slemania sendiri diketahui tidak ada korban. Keterangan itu, didapat dari proses pengecekan masing-masing anggota oleh para laskar.
Namun ia menerima laporan jika ada beberapa warga Sleman dan Bantul yang menjadi korban pemukulan. Supriyoko pun tengah berupaya melakukan penjemputan korban pemukulan di rumah sakit tempat mereka dirawat.
"Saya belum tahu kondisi terbaru mereka, tapi kami akan menjemputnya agar mereka bisa pulang ke Yogyakarta meski bukan anggota Slemania," kata Supriyoko.
Sementara dari pihak manajemen PSS Sleman menyatakan jika para pemain telah berada di Sleman dengan selamat, kecuali Satrio yang sempat terkena lemparan batu.
"Satrio sudah mendapat perawatan, sykurlah para pemain dan official bisa pulang dengan selamat," kata Direktur PT Putra Sleman Sembada (PSS) Supardjiono.
Saat perjalanan dari Solo ke Yogyakarta, para pemain PSS dan official diketahui diangkut menggunakan kendaraan baracuda. Selain itu, dilakukan pengawalan oleh aparat kepolisian. Selama perjalanan, juga tak ada aksi pelemparan yang menimpa kendaraan yang ditumpangi para pemain PSS.
"Saya sangat menyesalkan peristiwa ini, semoga peristiwa serupa tak terjadi di pertandingan mendatang," imbuh Supardjiono. (sus/tribun jogja)