Samuel Etoo Dikabarkan Merusak Tim
Roberto Carlos pernah bekerjasama dengan Eto'odan menurut Carlos, Eto'o senang melakukan intervensi terhadap kebijakan pelatih.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Aksi Samuel Eto'o yang mundur dari Timnas Kamerun bukan hal mengejutkan bagi eks manajer Anzhi Makhachkala, Roberto Carlos.
Pemain berusia 32 tahun itu memang dikenal sebagai pemain bengal yang bisa merusak kebersamaan tim.
Roberto Carlos pernah bekerjasama dengan Eto'o di klub kaya raya asal Rusia itu. Menurut Carlos, Eto'o senang melakukan intervensi terhadap kebijakan pelatih, terlebih ketika ia tidak dimainkan.
"Chelsea harus berhati-hati," kata Carlos.
"Ketika seorang pemain mengintervensi kebikaan pelatih, apalagi mendesak agar pelatih menurunkan seseorang yang merupakan teman pemain tersebut, itu sudah tidak benar. Itu sangat aneh. Ia melakukan segala sesuatu di Anzhi, kecuali bermain bola," sindir eks bek Timnas Brasil berkepala plontos itu.
Sebelumnya Eto'o meminta pelatih Timnas Kamerun Volker Finke untuk memainkan kiper Carlos Kameni saat melawan Libya. Namun hal itu ditolak oleh pelatih asal Jerman tersebut. Eto'o pun kemudian memilih pensiun dari Timnas Kamerun.
Roberto Carlos yang pernah memperkuat Real Madrid mengaku sudah mengenal Eto'o ketika dirinya masih berusia 16 tahun. Ketika itu Eto'o adalah pemain yang santun. Namun setelah tumbuh dewasa, perilaku Eto'o justru berubah. Hal itu semakin terasa ketika Roberto Carlos menjadi pelatih Anzhi dan Eto'o ikut bergabung setahun kemudian.
"Awalnya semua terkontrol dengan baik dan saya melakukan tugas saya dengan bagus. Namun ketika Eto'o datang, ada yang berubah di ruang ganti. Banyak pemain Rusia yang mempertanyakan kedatangan Eto'o. Ia kemudian melakukan intervensi terhadap pekerjaan saya termasuk mengganggu pelatih Guus Hiddink," kata Carlos yang pernah bermain satu tim dengan Eto'o di Real Madrid pada tahun 1990-an.
"Saya mulai merasa terganggu dan akhirnya memilih mengemas koper dan pergi. Semula tidak ada yang percaya saya pergi karena saya punya kontrak selama empat musim," imbuhnya.
Sementara itu sebuah sumber di Chelsea menyebutkan, Eto'o tidak akan berani berbuat macam-macam di ruang ganti, apalagi mengganggu Mourinho. Pasalnya di Stamford Bridge terdapat beberapa pemain senior di antaranya John Terry, Frank Lampard, dan Petr Cech. Mereka semua adalah loyalis Mourinho.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball, Jumat (13/9/2013)