Valencia vs Swansea: Intaian Michu
Kengerian Mestalla justru menjadi incaran tersendiri bagi Miguel Pérez Cuesta alias Michu.
Penulis: Nurfahmi Budi
TRIBUNNEWS.COM – "Suasana latihan cukup tegang. Beruntung beberapa di antara kami sudah terbiasa dengan nuansa La Liga," Kalimat tersebut keluar dari mulut bomber Swansea City, Miguel Pérez Cuesta alias Michu, menjelang laga perdana Liga Europa Grup A, di Stadion Mestalla, markas Valencia, Kamis (19/9/2013) malam ini WIB.
Sebuah komentar yang wajar telontar dari personel yang berada dalam klub dengan pengalaman pertama berada di zona Eropa, dalam satu dekade terakhir. Malam ini memang menjadi momen bersejarah bagi Swansea City. Mereka bakal berjibaku untuk kali pertama di level Liga Europa, sebagai hadiah trofi Piala Liga Inggris, musim lalu.
Seperti dirilis Daily Record, kemarin, kondisi tegang sempat menghiasi latihan rutin skuat Michal Laudrup. Beruntung, seperti yang dikatakan Michu, ketenangan muncul kembali, setelah beberapa pemain yang sempat mengecap kerasnya La Liga, mencairkan suasana.
Setelah semuanya kembali lancar, aliran bola mulai sesuai harapan. Pelatih Michael Laudrup sadar, skuatnya bakal mengalami grogi kala berada di Mestalla. "Tapi beberapa pemain, terutama Michu, meyakinkan kalau tak ada apa-apa di sana. Kami akan bermain normal," sebut mantan pemain Barcelona dan Real Madrid tersebut.
Di sisi lain, kengerian Mestalla justru menjadi incaran tersendiri bagi Miguel Pérez Cuesta alias Michu. Seperti dikutip dari situs klub, sang bomber yakin markas Valencia itu tetap tak angker bagi skuat manapun.
"Saya pernah berlaga di sana, dan tak ada masalah. Teror dari penonton sebenarnya tak merata, hanya di beberapa tribun saja. Secara teknis dan mental, seharusnya kami bisa mencuri poin di sana," tegas striker berusia 27 tahun ini.
Namun Michu harus sadar, kekuatan Valencia sudah kembali normal setelah tiga pemain andalan mereka, Sergio Canales, Sofiane Feghouli dan Andres Guardado, berada dalam kondisi prima untuk menggedor pertahanan The Swans, yang diisi Chico dkk.
Sadar punya tekanan tersendiri, Laudrup bakal menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain lebih sabar. "Kami tak suka bertahan, dan kami senang karena bisa mendapatkan starting eleven yang bagus. Sungguh, saya pikir tekanan ada pada Valencia, bahkan semua tekanan mengarah pada mereka," ucap mantan pelatih Real Mallorca dan Getafe ini.
Ucapan saudara Brian Laudrup ini memang benar. Valencia mengalami masa-masa sulit di awal kompetisi La Liga. Mereka dihajar Barcelona dan Espanyol, dan dipermalukan Real Betis.
"Situasi ini membuat suasana penonton pasti tidak seperti di kandang kami. Di sana orang-orang seperti menonton teater. Suporter datang ke stadion, duduk dan jika tim mereka bermain baik, baru tepuk tangan. Tapi ketika tim mereka bermain buruk, ejekan akan dikirim ke pemain tuan rumah," jelas Laudrup.
Ia yakin, Michu atau Bony, akan mendapatkan ruang permainan yang nyaman. Jika mereka padu, bisa mengisi kekosongan yang mungkin ditinggalkan Pablo Hernandez, mantan punggawa Los Che yang dimiliki Swansea City.
"Kans sekecil apapun pasti akan kumanfaatkan. Valencia sedang mengalami krisis kepercayaan diri, dan sepertinya momentum itu tak boleh hilang dulu, karena memberi benefit bagi kami," sebut Michu.
Ucapan kubu lawan mendapat perhatian ekstra dari tuan rumah. Dukic mengakui, sikap penonton berbeda, karena mereka hanya bermain di kasta kedua kompetisi Eropa. "Mereka menganggap kami seharusnya berada di zona Liga Champions. Tapi itu bukan masalah, hal terpenting tim harus bermain apik," kata sang entrenador.
Kubu Pasukan Kelelawa-kelelawar Mestalla wajib waspada dengan spirit yang ditunjukkan Swansea. Maklum, ini laga away pertama setelah 31 tahun lalu melakukannya kontra Sliema Wanderers. (Tribunnews.com/bud)