Laporan wartawan Surya,M Zainuddin

TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Manajemen Persema bergerak cepat mengambil keputusan menyikapi vonis diskualifikasi dari PSSI. Dalam pertemuan di sebuah rumah makan di Jalan Sukarno-Hatta, Kota Malang, Senin (24/9/2013), petinggi Persema sepakat membubarkan tim.

Pertemuan ini dihadiri perwakilan manajemen Persema, PT LPIS, dan PSSI Pengcab Kota Malang. Persema diwakili Pjs CEO, Dito Arif. Dari PT LPIS diwakili Managing Director, Didiet Pornawan Affandy. Sedangkan Pengcab diwakili Sekretaris, Haris Tofly.

Dito mengungkapkan pertemuan itu sepakat membubarkan tim binaan Rudi Hariantoko.

Setelah pembubaran ini, manajemen tetap akan berusaha memenuhi kewajibannya kepada tim pelatih, pemain, dan offisial.

Diperkirakan tunggakan gaji selama tujuh bulan ini sekitar Rp 1 miliar.

Dito mengakui tidak mudah mencari dana sebesar itu. Apalagi sumber keuangan Laskar Ken Arok sudah seret sejak awal musim. Untuk memenuhi kewajiban ini, manajemen akan minta ganti rugi kepada PT LPIS atau PSSI.

Menurutnya, PT LPIS dan PSSI-lah yang menyebabkan kondisi Persema terpuruk seperti sekarang.

“PT LPIS dan PSSI harus bertanggungjawab dengan kondisi yang dialami Persema,” kata Dito kepada Surya Online (Tribunnews.com Network), Senin (24/9/2013).

Sejak keluar dari Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 lalu, pengelolaan Persema diserahkan ke PT Singosari Sakti Indonesia.

Dengan pembubaran tim musim ini, pengelolaan PT Singosari Sakti Indonesia atas Persema divakumkan.
Menurutnya, pengelolaan Persema akan dikembalikan ke PSSI Pengcab Kota Malang.

“Teknis dan prosesnya akan segera kami bahas,” tambahnya.