TRIBUNNEWS.COM - Menanggapi rencana dibubarkannya PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) karena dianggap gagal menggelar kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI) musim ini, Ketua Umum Semen Padang Erizal Anwar mengaku setuju.

Pasalnya, LPIS berantakan mengatur jadwal. Selain itu, banyak klub yang sebenarnya sudah tidak mampu secara finansial, tetapi dipaksakan.

Erizal mengaku telah mengutarakan hal itu saat bertemu dengan PSSI dan PT LPIS sebulan yang lalu. Pertemuan itu juga dihadiri beberapa klub untuk membicarakan masa depan kompetisi LPI. Namun saat itu PSSI tidak merespon.

"Saat ini klub peserta LPI tinggal 13 klub. Tiga klub sudah mengundurkan diri, seperti Persibo Bojonegoro, Persema Malang, dan Persija Jakarta," kata Erizal kepada Berita Kota Super Ball, Sabtu (28/9/2-13).

Menurut Erizal ketiga klub itu mundur, lantaran kesulitan keuangan. Masalah ini pun dirasakan di klub-klub lain di LPI.

Selain itu, adanya keputusan baru hanya empat klub terbaiklah yang bisa lolos ke kompetisi berikutnya, membuat semangat klub untuk melanjutkan kompetisi jadi kendur.

"Di sinilah peran PSSI untuk menyelesaikannya. Jika LPIS dibubarkan, lalu bagaimana nasib 13 klub peserta LPI. Selain itu nasib pemain juga akan terbengkalai," ucap Erizal.

Erizal menyarankan, jika PT LPIS dibubarkan, sebaiknya PSSI membuat kompetisi singkat terhadap 13 klub LPI. Empat peringkat teratas berhak lolos ke kompetisi musim depan.

"Kalau LPI dilanjutkan akan selesai pada 17 November 2013. Sedangkan kompetisi musim depan dimulai pada Januari 2013. Lalu bagaimana waktu bagi klub menyiapkan tim termasuk menyeleksi pemain," terang Erizal.

Selengkapnya baca edisi cetak Berita Kota Super Ball, Minggu (29/9/2013)