Timnas U19 Diminta Kuasai Ball Possession
Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri, meminta para pemain lebih banyak menguasai bola.
Penulis: Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri, meminta para pemain lebih banyak menguasai bola, di setiap pertandingan babak kualifikasi Grup G Piala Asia 2014.
Menunjang gaya bermain ball possesion, Indra memilih formasi 4-3-3. Taktik dan strategi seperti itu telah disiapkan Indra Sjafri sejak ajang Piala AFF U-19 di Jawa Timur, pada September 2013.
Di setiap pertandingan, Evan Dimas dan kawan-kawan memainkan bola melalui umpan-umpan pendek, didukung pergerakan pemain yang dinamis. Kemudian, para pemain memindahkan bola melalui beragam cara, dan memertahankan penguasaan bola.
“Saya punya filosofi permainan bola yang simple. Yang penting dalam permainan harus menguasai bola. Karena, kalau tidak mendapatkan bola, bagaimana bisa menang,” ujarnya, ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (4/10/2013).
Indra Sjafri memilih formasi dasar 4-3-3. Formasi itu dinilai cocok dengan tipe para pemain di Timnas Indonesia U-19. Namun, selama pertandingan, formasi dasar 4-3-3 dapat berubah sesuai kondisi di lapangan.
"Formasi itu tergantung pemain. Pemain saya nilai cocok bermain di formasi itu. Ada Maldini dan Dinan Yahdian di posisi gelandang sayap, jadi kenapa pakai dua penyerang? Formasi tidak diperdebatkan, formasi awal memang 4-3-3, kemudian bila diperlukan berubah jadi 4-5-1," ungkap Indra.
Gaya bermain seperti itu terbukti cocok diterapkan kepada Evan Dimas dan kawan-kawan. Hasilnya, Indonesia berhasil meraih gelar juara Piala AFF U-19 untuk kali pertama. Menurut Indra, ditunjang kondisi fisik para pemain, Timnas U-19 mampu bermain atraktif sepanjang pertandingan.
"Hasil tes fisik menunjukkan para pemain naik 3-5 digit. Evan Dimas punya Vo2Max (Kapasitas Maksimal Paru-paru Menerima Oksigen saat Beraktivitas) 60. Sementara, pemain lain ada yang 52 kemudian naik ke 56-58. Tingkat kebugaran pemain bagus," paparnya.
Kunci permainan Timnas U-19 di lini tengah berada di kaki tiga gelandangnya, yakni Evan Dimas, M Hargianto, dan Zulfiandi.
Secara bergantian, mereka memberikan bola kepada para pemain di lini depan. Maldini dan Dinan Yahdian pun menjadi andalan di kedua sisi sayap.
“Saya mendapatkan instruksi dari pelatih Indra Sjafri supaya memainkan bola bawah. Jadi, seperti dasar bermain bola,” aku Muhammad Hargianto.
Gaya permainan seperti itu yang coba diterapkan oleh Indra Sjafri, di babak kualifikasi Grup G Piala Asia 2014.
Indonesia berada satu grup dengan Korea Selatan, Laos, dan Filipina. Pertandingan akan dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, mulai 8 sampai 12 Oktober.
Di setiap sesi latihan timnas, Indra Sjafri terus mengasah formasi dan strategi untuk menghadapi lawan.
“Masih perlu evaluasi, jauh dari harapan. Mereka masih muda, usianya antara 16-18 tahun, jadi sebenarnya masih labil dan belum konsisten,” bebernya. (*)