Fatchu Rohman Ditawar Main di Persija Jakarta
Bila ada tawaran masuk, Fatchu akan mencari klub yang menjamin pos inti daripada klub besar tetapi hanya menjadi ban serep.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Bek sayap kiri Muhammad Fatchu Rochman (18) memilih memprioritaskan Timnas U-19 daripada sibuk mencari klub.
Fatur, panggilan Fatchu Rochman mengatakan, apabila ada tawaran masuk, ia akan mencari klub yang menjamin pos inti ketimbang membela klub dengan nama besar tetapi hanya menjadi ban serep.
Fatur mengaku sempat dihubungi Direktur Teknik Villa 2000 dan mantan pelatih Persija Jakarta di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI), Iwan Setiawan. Iwan memiliki kedekatan khusus dengan Ketua Umum Persija, Ferry Paulus.
Hubungan itu otomatis membuka kesempatan Fatur ke klub berjuluk Macan Kemayoran. Komunikasi terjalin setelah Fatur ikut mengantarkan Indonesia juara Piala AFF U-19 di Sidoarjo, Jawa Timur.
"Waktu itu Zulfiandi (rekan setim di timnas) yang hubungi. Dia bilang mantan pelatih Persija Iwan Setiawan mau bicara. Saya ditanya, 'Kamu mau main di Persija?'. Saya belum jawab. Saya bilang mau fokus ke timnas. Kalaupun ada, saya mau cari klub biasa saja, tetapi bisa menambah jam terbang. Saya harus sering tampil demi timnas. Saya tidak menuntut langsung pindah ke tim besar. Untuk ke tangga 10, saya harus meniti dari tangga satu ke tangga dua dan seterusnya," kata Fatur kepada Berita Kota Super Ball, Kamis (17/10/2013).
"Tapi itu kan cuma lisan. Saya sekarang hanya fokus di timnas. Apalagi lawan yang akan dihadapi pada Piala Asia U-19 di Myanmar tahun depan pasti jauh lebih kuat," ujar pemain Persekap Kota Pasuruan yang berlaga di Divisi Utama LPI.
Sejak Piala AFF hingga Pra Piala Asia U-19, Fatur merupakan pemain dengan jumlah menit bertanding paling sering. Ia hanya absen jika mengalami cedera atau akumulasi kartu kuning.
Fatur merasa ada kebanggaan tersendiri ketika membawa nama Garuda Jaya. Ia terlecut untuk memberikan kemampuan terbaik. Ia tidak ingin membuat suporter kecewa. Fatur yakin suporter elemen vital atau pemain ke-12 di dalam tim.
Ia mencontohkan, ketika tampil pada final Piala AFF melawan Vietnam di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, September lalu, fisik terpompa berkat dukungan suporter.
"Pas capek, terus dengar suporter nyanyi, yel-yel, kadang bisa angkat fisik lagi. Seperti ada tambahan tenaga untuk kembali berjuang," ujarnya.
Selengkapnya baca edisi cetak Berita Kota Super Ball, Jumat (18/10/2013)