TRIBUNNEWS.COM – Bentrokan pada gioranata 10 antara AC Milan melawan Lazio di San Siro, Kamis (31/10) dinihari, menjadi kesempatan bagi pelatih kedua tim, Massimiliano Allegri dan Vladimir Petkovic, untuk mengamankan posisi. Keduanya kini terancam lengser dini.

Kesamaan AC Milan dan Lazio bukan hanya status sebagai klub besar di Italia, namun juga performa mereka di Serie A musim ini. Dari sembilan giornata yang sudah dilalui, AC Milan berada di peringkat ke-10 dengan raihan 11 angka. Lazio berada di peringkat ketujuh dengan koleksi tiga angka lebih banyak dari AC Milan.

Posisi Allegri berada di ujung tanduk. Kekalahan 2-3 dari Parma akhir pekan lalu semakin menguatkan rumor pemecatan Allegri. Sumber yang dikutip oleh Gazzetta dello Sport mengatakan nasib Allegri akan ditentukan pada tiga pertandingan Milan, yaitu kontra Lazio, Fiorentina, dan Barcelona.

Tuttosport merilis kabar Presiden Silvio Berlusconi berencana menggantikan Allegri dengan sejumlah nama seperti dua mantan pemain Milan, Clarence Seedorf dan Filippo Inzaghi.

"Mood Berlusconi sangat jelek. Dia menilai pendekatan strategi Allegri ketika menghadapi Parma terlalu lembut. Masa depan Allegri ditentukan oleh hasil-hasil saat melawan Lazio, Fiorentina, dan Barcelona," ujar sumber tersebut.

Serupa dengan situasi yang terjadi pada Allegri, masa depan Petkovic sebagai pengisi kursi kepelatihan Lazio juga terancam. Rumor menyebutkan pelatih asal Bosnia itu akan dipecat sesegera mungkin. Bedanya dengan Allegri, nasib Petkovic diselamatkan oleh kemenangan 2-0 atas Cagliari pada giornata lalu.

"Saya tidak melihat tanda-tanda klub akan menempatkan saya dalam kesulitan jika kami gagal menang," ujar Petkovic kepada Sky Sport Italia.

Kini Petkovic dan khususnya Allegri dituntu membawa timnya keluar sebagai pemenang di San Siro. Untuk memastikan hal tersebut, Allegri dan Petkovic layak menyandarkan asa mereka kepada Alessandro Matri dan Miroslav Klose. Mengapa Matri dan Klose?

Well, ketika menghadapi Parma, Matri sanggup menunjukkan kapasitasnya sebagai penyerang yang bisa diandalkan kala Stephan El Shaarawy belum pulih dari cedera dan performa Mario Balotelli sedang merosot.

Saat melawan Parma, eks penyerang Juventus itu berhasil mencetak gol pertamanya untuk AC Milan. Itu sekaligus gol pertama Matri di Serie A setelah puasa gol sejak 8 Mei 2013.

"Gol itu sangat penting bagi saya, namun sangat disayangkan kami gagal meraih kemenangan. Sekarang kami ingin kembali ke jalur kemenangan secepat mungkin, dimulai dari laga melawan Lazio," ujar Matri kepada Mediaset Premium.

Mengandalkan Matri saat melawan Lazio bisa menjadi keputusan tepat yang diambil oleh Allegri. Sepanjang kariernya di Serie A, Matri termasuk sering menjebol gawang Lazio ketika masih membela Cagliari.

Dari empat gol yang diciptakan ke gawang Lazio, masing-masing satu gol per pertandingan, Matri membawa Cagliari tiga kali menang atas Lazio dan sekali kalah. Matri hanya gagal mencetak gol ke gawang Lazio ketika berbaju Juventus.

Bagaimana dengan Klose? Ya, bomber asal Jerman itu sedang menemukan kepercayaan diri usai menyumbang satu gol ke gawang Cagliari ketika masuk sebagai pemain pengganti. Itulah goln keduanya di Serie A musim ini.

Gelandang Lazio, Antonio Candreva, kepada Rai 2 menyebut Klose sebagai seorang juara sejati yang begitu masuk langsung berperan atas terciptanya kemenangan penting mereka. Candreva pun berharap kemenangan ini menjadi titik awal bagi pertandingan-pertandingan mendatang, khususnya kontra AC Milan yang dirasa sangat sulit.

"Saya sangat senang atas gol ini karena penting bagi saya untuk bisa kembali ke tim. Kemenangan ini pun sangat penting bagi kami," ungkap Klose, bomber maut asal Jerman dikutip Tuttormercato.(Tribunnews.com/deo)