PSM Harus Rombak Skuat Jika Ingin Bersaing di ISL
PSM Makassar harus diperkuat pemain-pemain terbaik, jika ingin bersaing di pentas kompetisi ISL musim depan.
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - PSM Makassar harus diperkuat pemain-pemain terbaik, jika ingin bersaing di pentas kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Untuk itu, manajemen PT PSM dan pengurus harus merombak materi pemain. Najib Latandang, pengamat sepak bola yang juga mantan pemain PSM mengatakan, materi yang dimiliki Ayam Jantan dari Timur saat ini masih jauh dari kata ideal. Sebab, antara pemain utama dan pelatih, kualitasnya masih jomplang.
“Perlu perombakan pemain. Sebab, materi sekarang antara level utama dan inti sangat jauh bedanya. Ketika ada yang cedera dan absen, maka jelas sekali kualitasnya. Lini depan jangan selalu bertumpu pada Oddang,” tuturnya.
Ide perombakan skuat, lanjut JD Bosco, jika PSM lolos ke ISL nanti, pihak Bosowa selaku sponsor akan jor-joran untuk membangun tim yang lebih baik ketimbang saat ini.
Terlebih setelah ditambahnya sejumlah posisi baru di PSM, termasuk direktur olahraga yang khusus menangani masalah rekrutmen pemain.
"Menurut saya, 60 persen dari jumlah pemain harus diganti. Apalagi, pihak Bosowa tentu akan membangun tim jadi lebih kompetitif," ujarnya.
Sejauh ini, ada sejumlah pemain PSM Makassar yang layak dipertahankan oleh manajemen, karena perannya di lapangan dan kontribusinya besar untuk tim.
Penilaian Tribun, pemain-pemain tersebut di antaranya adalah Andi Oddang, Syamsul Chaeruddin, Rasyid Bakri, Kurniawan Karman, Hendra Wijaya, Kaharuddin Salam, Rasul Zainuddin, I Ketut Mahendra, serta kiper I Ngurah Komang Arya Perdana.
Selebihnya, dianggap belum memberi kontribusi maksimal untuk PSM. M Rahmat dan Satrio Syam, tak optimal karena lama absen karena cedera lutut. Ada pula pemain yang kurang maksimal seperti Fandy Edy, Qifli Tamarah, dan Aswar Syamsuddin.
Ketua umum PSM Makassar Sadikin Aksa menjelaskan, perombakan tim diserahkan sepenuhnya kepada direktur olahraga, yang sebentar lagi akan hadir di dalam tubuh manajemen PSM.
"Itu porsi kerjanya (direktur olahraga). Kami enggak mungkin mau kerja semua, karena kami hanya menyetujui anggaran. Apa hasil kerja dari direktur olahraga pasti akan dilaporkan dulu kepada kami," jelas Sadikin. (*)