TRIBUNNEWS.COM - Di masa kecilnya Neven Subotic tenganga saat mendengar cerita temannya yang sempat berlatih sepak bola di Arsenal Academy.

Imajinasinya langsung membayangkan betapa hebatnya akademi sepak bola Arsenal itu.

"Waktu mendengar cerita teman saya itu, saya benar-benar kagum. Soalnya teman saya itu saja sudah hebat, tapi dia cerita anak-anak yang berlatih di Arsenal itu lebih hebat, jadi saya membayangkan, kalau sekarang mungkin seperti Messi," kata Subotic, yang menghabiskan masa remajanya di Miami, Amerika Serikat, seperti dikutip Daily Mail.

Sepak bola di Amerika Serikat memang kalah kondang dari American football, bola basket, dan hoki es sehingga tidak berkembang sebaik di Eropa atau Amerika Selatan. Makanya pemain sepak bola di AS selalu terkagum-kagum jika sudah membicarakan sepak bola Eropa.

Subotic bahkan mengaku tak berani bermimpi bisa main di Eropa. Namun rupanya nasibnya digariskan lain. Anak imigran Serbia dari Bosnia itu dipanggil bergabung tim Amerika Serikat U-17, dan saat mereka bermain di Belanda, Subotic didekati pencari bakat bernama Steve Kelly. Pria itu memaparkan rencananya untuk pengembangan Subotic.

Dari situ perkembangan skill bermain bola Subotic membawanya ke klub Borussia Dortmund, dan lewat klub ini dia bisa bertanding melawan Arsenal, yang dulu membuat mulutnya ternganga.

Selengkapnya baca edisi cetak Berita Kota Super Ball, Rabu (6/11/2013)