TRIBUNNEWS.COM - Tim Nasional Selandia Baru dilarang keluar hotel selama berada di Mexico City, menjelang pertandingan penyisihan antarbenua, Kamis (14/11/2013) dini hari WIB.

Hal ini untuk mencegah terjadi hal yang tidak diinginkan, mengingat pertandingan play-off itu sangat penting bagi keberlangsungan perjalanan Timnas Meksiko ke Piala Dunia Brasil 2014. Maklum, pencinta sepak bola Meksiko sedang tensi tinggi gara-gara performa El Tri yang tidak cemerlang di babak penyisihan zona CONCACAF.

Banyak cerita seram soal kegarangan suporter sepak bola di Meksiko. Dari makian-makian kasar lewat telepon sampai bus tim lawan ditimpuki batu dan botol.

"Saya sudah membawa sumbat telinga supaya tidak dengar ejekan-ejekan itu," kata pemain belakang All Whites, Tommy Smith.

Begitu banyaknya cerita buruk soal suporter Meksiko, menurut Smith, pihak Selandia Baru membawa petugas keamanan cukup banyak. Dan mereka adalah orang-orang Maori yang bertubuh besar-besar. Konsultan pengamanan inilah yang melarang pemain All Whites keluar hotel.

"Kalau memang terpaksa keluar, sebaiknya memakai pakaian yang tidak menunjukkan All Whites," ujar Smith lagi.

Sikap paranoid yang merasuki pihak Timnas Selandia Baru ini bukan tanpa alasan. Soalnya mereka punya pengalaman diteror pendukung Meksiko, saat bertemu dalam laga persahabatan di Denver, Amerika Serikat, tahun 2011.

"Kita 'memperoleh' banyak sekali botol bir dan kalah 0-3," kata pelatih All Whites, Ricky Herbert.

Demi masalah keamanan itu pula tim Selandia Baru memilih melakukan latihan di Los Angeles, Amerika Serikat, dan baru terbang ke Meksiko dua hari sebelum pertandingan.

Mereka akan melakukan latihan di Stadion Azteca pada Selasa dan Rabu, untuk membiasakan dengan lokasinya yang berada di tempat tinggi.

Selengkapnya baca edisi cetak Berita Kota Super Ball, Rabu (13/11/2013)