TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Tak hanya intens menyeleksi pemain-pemain lokal untuk menyongsong Liga Super Indonesia (LSI) musim depan saja, Persegres Gresik United juga sibuk memburu pemain asing.

Terkait hal ini, Persegres pun berencana mengikat pemain asingnya di musim lalu yang memang layak dipertahankan, serta memiliki kecocokan harga dengan manajemen.

Di musim lalu, lima pemain asing yang memperkuat Laskar Joko Samudro adalah Aldo Barreto (Paraguay), Diogo Santos (Timor Leste), Ngon Mamoun (Kamerun), Sasa Zecevic (Serbia), dan Shohei Matsunaga (Jepang).

Nah, jika musim lalu diberlakukan maksimal memiliki lima pemain asing, maka musim ini PT Liga Indonesia memberlakukan setiap tim maksimal diperkual empat pemain asing dengan rincian tiga dari non Asia dan satu dari Asia.

"Dengan regulasi ini, tentunya kami tidak bisa memakai kembali lima pemain asing di musim lalu, karena hanya empat pemain asing yang diperbolehkan," kata Agus Yuwono, arsitek Persegres, kepada Surya (Tribun Network), Minggu (17/11/2013).

Disinggung soal pemain asing musim lalu yang layak dipertahankan, Agus mengaku, Aldo Barreto adalah pemain yang patut mendapat tempat lagi di Persegres. Menurut Agus, Aldo adalah tipikal striker bagus yang haus gol.

"Namun, untuk mempertahankan Aldo, tentunya kami harus mempertimbangkan kekuatan finansial. Karena pemain asing sekelas Aldo memiliki bandrol tinggi," kata Yuwono.

Selanjutnya, mengenai buruan pemain asing di luar skuad Persegres musim lalu, Agus mengaku kepincut dengan gelandang asal Liberia, Zah Rahan Krangar, yang musim lalu memperkuat Persipura Jayapura. Namun, untuk mendapatkan Zah Rahan, Persegres harus bersaing dengan Arema Cronous.

Tak hanya itu, selain juga diburu Arema, Zah Rahan juga diburu klub sepak bola asal Malaysia. Dua klub inilah yang menjadi saingan berat Persegres untuk membidik Zah Rahan.

"Zah Rahan juga bagus. Dia gelandang yang enerjik. Sebagai pelatih tentunya saya juga menginginkan dia," pungkas Agus Yuwono yang Senin (18/11/2013) ini akan melakukan seleksi terhadap pemain lokal lagi.(eko darmoko/surya)