Mario Goetze Siap Diteriaki Pengkhianat oleh Fans Dortmund
Mario Goetze bisa jadi adalah pemain yang paling berdebar-debar jelang bigmatch Borussia Dortmund kontra Bayern Muenchen
Penulis: Deny Budiman
TRIBUNNEWS.COM – Mario Goetze bisa jadi adalah pemain yang paling berdebar-debar jelang bigmatch Borussia Dortmund kontra Bayern Muenchen dalam lanjutan Bundesliga di Signal Iduna Park, Minggu (24/11/2013) mendatang. Bukan gengsi tinggi, dan krusialnya laga itu yang membuat penyerang 21 tahun ini panas dingin.
Alih-alih lantaran statusnya sebagai mantan pemain Borussia Dortmund, dimana dalam label "pengkhianat" untuk pertama-kalinya ia akan kembali ke kampung halamannya. Goetze pun mengaku sudah menyiapkan mental jika nanti akan diejek habis-habisan oleh fan Dortmund.
Goetze hengkang ke Allianz Arena dengan klasul boyout mencapai 37 juta euro atau sekitar Rp 467 miliar pada awal Agustus. Label "pengkhianat" langsung melekat pada diri Goetze lantaran selama ini rivalitas kedua klub sangat tinggi.
Selain itu, waktu transfernya pun disebut-sebut "tidak etis", karena menjelang kedua rival itu bertarung di babak final Liga Champions. "Sulit melukiskan bagaimana perasaanku kembali ke Dortmund. Yang pasti, ini akan menjadi salah satu momen yang paling sulit dalam karierku," kata Goetze seperti dikutip dari skysport, kemarin.
"Aku menyadari aku tidak akan mendapat sambutan hangat. Tetapi, ini harus aku hadapi karena meninggalkan Dortmund adalah keputusanku sendiri," ujarnya menegaskan.
Sempat cedera di awal musim, Goetze kini mulai menunjukkan performa terbaiknya untuk Die Rotten. Sejauh ini, di Bundesliga ia telah tujuh kali bermain dan menyumbangkan sebiji gol.
Di kubu Dortmund, Gelandang Ilkay Gundogan mengaku tak sabar bertemu dengan mantan tandemnya. Gelandang 23 tahun ini merasakan aneh bertemu dengan Goetze dalam kapasitas sebagai lawannya, dan mengenakan jersey merah pula.
"Pasti akan terasa aneh melihatnya memakai jersey merah. Tapi bagaimana pun situasinya, ia tetap akan jadi teman kami sekalipun sekarang sudah membela Bayern Muenchen," ujarnya .
Ia menegaskan, sekalipun sekarang sudah berbeda klub namun masih tetap memelihara silaturahmi. "Kami masih saling kontak. Saya berharap ia mendapatkan yang terbaik, dan berjalan di jalur yang benar. Saya pikir para pendukung Dortmund pun akan tetap menghormati karena ia besar jasanya untuk klub ini," kata Gundogan.
Laga ini disebut-sebut sebagai "partai final Bundesliga". Penyerang Muenchen, Franck Ribery menyebutnya sebagai "partai yang menentukan dalam perburuan gelar juara".
Saat ini Dortmund berada di peringkat kedua, terpaut empat poin dari Muenchen yang menempati peringkat pertama klasemen sementara. Gundogan mengklaim, Dortmund adalah satu-satunya tim di Bundesliga dan bahkan di Eropa yang bisa mengalahkan Die Rotten saat ini.
"Ini tantangan yang sangat besar. Mereka tim tim yang paling sulit dikalahkan di Eropa," ujarnya "Kami sudah membuktikan bahwa hanya kami yang bisa mengalhkan mereka. Itu terbukti di German Super Cup, dan juga di Liga Champions dimana kami nyaris mengalahkan mereka," tuturnya.
Gundogan mencetak satu-satunya gol Dortmund saat mereka kalah 1-2 dari Muenchen di partai final Liga Champions. Sang gelandang ini juga yang mengemas gol saat Dortmund menekuk Die Rotten 4-2 di final Jerman Super Cup pada Juli lalu. (Tribunnews.com/den)