Rahmad Darmawan: Pertandingan Pertama Selalu Sulit
Bagi RD, Kamboja lebih beruntung karena mereka sudah mencicipi atmosfer pertandingan yang sesungguhnya.
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Ade Mayasanto
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia U-23 di atas kertas punya banyak keuntungan dari calon lawan mereka, Kamboja di laga babak penyisihan grup B SEA Games yang akan berlangsung di Stadion Thuwunna, Myanmar, Senin (9/12/2013) malam ini.
Andik Vermansyah dkk pastinya tampil lebih bugar karena belum bermain. Sedang Kamboja baru saja dipermak tuan rumah Myanmar 0-3 pada Sabtu (7/12). Jelas, pasukan asuhan Rahmad Darmawan (RD) ini lebih diuntungkan dari aspek fisik.
Namun, RD tak melihat hal itu sebagai sebuah keuntungan. Baginya, justru pada sisi lain Kamboja lebih beruntung karena mereka sudah mencicipi atmosfer pertandingan yang sesungguhnya. Sedang tim asuhannya masih buta suasana di Myanmar. "Pertandingan pertama selalu sulit," kata RD.
RD yang mengintip laga Kamboja saat ditekuk Myanmar, menilai calon lawan mereka cukup berat. Secara keseluruhan, katanya, Kamboja memiliki permainan bagus dan organisasi yang rapi. Mereka juga dinilainya berani melepaskan tendangan jarak jauh.
Karena itu, dalam latihan, RD meminta agar pemain belakang dan gelandang tidak menciptakan kesalahan di area sendiri. Pemain belakang dan gelandang harus cepat menutup lawan.
"Sepertinya memang dibiasakan melepaskan tendangan dari jarak jauh. Ini yang perlu diwaspadai. Semua yang sudah didapat disimulasikan pada latihan pagi. Gambaran sudah diperoleh," ujarnya.
Sebagai catatan, dua tahun lalu di laga perdana SE Games di Stadion Gelora Utama Gelora Bung Karno Jakarta, timnas U23 yang juga dilatih RD sukses melumat Kamboja 6-0. Diharapkan pesta gol serupa bakal terulang kembali di Stadion Thuwunna.
Di laga perdana ini, RD masih bertumpu pada para veteran SEA Games lalu. Sebut saja Andik Vermansah, Kurnia Meiga, dan Diego Michiels. Keberadaan mereka diharapkan mampu memberikan ketenangan pada pemain-pemain debutan seperti Bayu Gatra, Andri Ibo dll.
Kabar gembiranya adalah, empat pemain yang sempat cedera, kini siap merumput. Hal ini disampaikan oleh dokter Timnas Indonesia U-23 Nanang Tri Wahyudi. Ia memastikan bahwa Alfin Tuasalamony, Dendi Santoso, Syahrizal, serta Yandi Sofyan Munawar telah fit dan siap tempur. Sebelumnya, mereka sempat mengikuti sesi latihan terpisah di Lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci-Tangerang, sebelum bertolak ke Myanmar, 5 Desember 2013.
Sejauh ini, skuat Garuda Muda menunjukkan perkembangan yang cukup bagus. Setelah tampil ala kadarnya di ajang Islamic Solidarity Games di Palembang, permainan Andri Ibo dkk terlihat semakin padu saat melakukan dua kali uji coba di Hongkong dan saat tampil di turnamen mini MNC Cup di Jakarta.
Kendala memang ada. Seperti diungkapkan Rahmad, bahwa timnya saat ini kekurangan striker bertipe pembunuh. Dari total 19 laga uji coba yang dilalui timnas, bisa dihitung dengan jari berapa kali striker Garuda Muda sanggup membobol gawang lawan. Akhirnya, RD pun memutuskan hanya membawa dua striker murni saja yakni Fandi Eko Utomo dan Yandi Sofyan.
Kualitas dua striker ini juga diprediksi tidak sehebat Titus Bonai dan Patrich Wanggai, dua striker yang membawa Timnas U-23 ke final dua tahun silam. Tampaknya, RD akan mengandalkan para pemain dari lini kedua seperti Dendi Santoso, Yohanes Pahabol, atau Andik Vermansah.
Langkah ini nyaris sama dengan yang dilakukan Indra Sjafri pada Piala AFF U-19 dan kualifikasi Piala Asia U-19. Hanya memiliki satu striker murni pada diri Mukhlis Hadi Ning Syaifulloh, Indra akhirnya mengandalkan para gelandang seperti Evan Dimas, Ilham Udin Armaiyn, dan Yabes Roni sebagai tumpuan serangan. Memang sudah menjadi tugas pelatih mengubah kelemahan tim menjadi sumber kekuatan.(cen/den)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.