TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia U-23 lolos ke semifinal SEA Games setelah membekuk Myanmar U-23 dengan skor 1-0 semalam.

Ini menghapus ulangan catatan kelam di SEA Games 2009 dan 2007 ketika Garuda Muda terhenti di fase grup. Garuda diuntungkan aturan khusus SEA Games bahwa tim yang lolos berdasarkan head to head, dan bukan selisih gol. Di Grup B, Myanmar dan Indonesia sama-sama mengoleksi 7 poin sehingga Garuda Muda lolos karena unggul dalam head to head.

Indonesia menang 1-0 berkat gol Alfin Tuasalamony menit ke-35 dari titik putih. Di semifinal, Garuda Muda menunggu juara Grup A, yaitu Vietnam atau Malaysia. Singapura yang sementara bertengger di puncak grup dengan nilai delapan dipastikan lolos sebagai peringkat dua, apa pun hasil laga terakhir Vietnam versus Malaysia di Grup A.

Hasil ini merupakan peningkatan prestasi timnas. Di SEA Games 2009, timnas dilatih Alberto Bica menjadi juru kunci. Berada di Grup B bersama Singapura, Myanmar, dan tuan rumah Laos, Garuda Muda gagal meraih kemenangan. Mereka sekali imbang dan dua kali kalah.

Dua tahun sebelumnya, saat Thailand menjadi tuan rumah, Indonesia U-23 gagal melangkah ke semifinal. Kala itu, Indonesia gagal menaklukkan Myanmar. Pada 2009, Indonesia kalah 1-3 dan pada 2007 bermain 0-0.

Kabar selengkapnya mengenai pertarungan timnas Indonesia semalam bisa dibaca lebih lengkap di Berita Kota Super Ball edisi cetak, Selasa (17/12/2013). Baca pula mengenai undian 16 besar Liga Champions menempatkan Manchester City yang diperkuat Aguero bertemu Barcelona yang dibela Messi. Arsenal bertemu Bayern Muenchen, MU melawan Olympiacos, dan Chelsea menjajal Galatasaray yang diperkuat mantan bintangnya, Didier Drogba.

Berita Kota super Ball juga menyajikan kabar dari arena SEA Games. Penantian pecatur Grand Master Wanita (GMW) Indonesia, Irene Sukandar selama 10 tahun akhirnya berhasil meraih medali emas di ajang SEA Games ke-27 di Myanmar. Juga kabar menyedihkan mengenai kegagalan kontingen Indonesia meraih medali di nomor maraton.