Persib Berharap Jadi Runner Up Terbaik
Beberapa kali tim Pangeran Biru berhasil menciptakan sejumlah peluang
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Persib Bandung harus mengakui keunggulan Persebaya Surabaya yang menekuk mereka dengan skor tipis 1-0 dalam turnamen Piala Gubernur Jawa Timur yang digelar di Gelora Bangkalan, Madura, Kamis (19/12). Dalam laga itu, Persib kecolongan melalui satu-satunya gol lawan yang dicetak Arif Priatna pada menit ke-40.
Dalam laga yang menentukan itu, Persib sebenarnya berhasil menguasai hampir seluruh jalannya pertandingan. Sejak menit awal Firman Utina dan kawan-kawan langsung tampil menyerang.
Beberapa kali tim Pangeran Biru berhasil menciptakan sejumlah peluang, namun kecemerlangan kiper Persebaya Jendri Pitoy membuat serangan-serangan Persib menjadi sia-sia.
Menit 40 Persib justru kecolongan setelah pemain tengah Persebaya, Arif Priatna melakukan sebuah tembakan canon ball dari luar kotak penalti. Tembakan keras Arif tak mampu diblok pemain belakang Persib dan juga kiper I Made Wirawan yang membuat Persib tertinggal 0-1. Gol ini juga terjadi karena kesalahan pemain belakang Persib yang terlalu membiarkan Arif memiliki ruangan bebas untuk melakukan tendangan keras dari jarak jauh.
Pada babak dua, Persib berusaha melakukan serangan lebih gencar. Menit 53, Ferdinand diganti Tantan dan M Taufiq diganti Djibril Coulibaly. Hal ini membuat daya gedor Persib semakin bertambah tinggi terhadap Persebaya. Tercatat sejumlah peluang diciptakan Tantan dan Djibril di dalam kotak penalti lawan. Namun tidak ada satu pun peluang Persib yang berbuah gol yang membuat pertandingan akhirnya dimenangi Persebaya Surabaya dengan kedudukan yang tidak berubah- 1-0.
Sebenarnya, Persib masih memiliki satu menit sisa pertandingan, namun keuntungan itu tak bisa dimanfaatkan karena lampu stadion terburu padam tanpa sebab.
Pelatih Djadjang Nurdjaman mengatakan pasukannya memang kurang beruntung dalam laga itu. Hampir sepanjang pertandingan, kata Djanur, Firman cs berhasil mengurung Persebaya Surabaya.
"Namun pemain depan kami selalu terburu-buru, meski banyak peluang tapi tak ada yang menjadi gol," kata Djanur.
Djanur juga menyesalkan bahwa di menit-menit akhir pertandingan, timnya juga 'dikerjai' dengan matinya lampu stadion Geloran bangkalan.
"Lampu (stadion) mati ketika pertandingan masih berlangsung dan kami sedang menyerang. Kalian bisa tulis soal itu," katanya.
Usai dikalahkan Persebaya, Persib masih memiliki peluang lolos ke semifinal jika keluar sebagai runner-up terbaik. Sedangkan Persebaya secara otomatis lolos ke semifinal. (set/tribun jabar)