TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Jakmania Richard Ahmad Supriyanto mengritik manajemen Persija Jakarta dalam perburuan striker berkelas.

Rencana mendatangkan mantan striker Timnas Jepang Naohiro Takahara dinilai hanya mengejar citra dibandingkan kualitas berdasarkan kebutuhan.

Menurut Richard, saat ini Persija memang membutuhkan bomber ampuh di lini depan. Namun, rencana mendatangkan Takahara hanya akan menjadi bualan tanpa realisasi.

"Nama Takahara dimunculkan memang hanya sebatas alternatif. Tapi, saya yakin belum ada harga konkret yang dibicarakan. Denga label pemain Timnas Jepang, tentu harganya tinggi, tapi belum tentu sesuai dengan kebutuhan," kata Richard.

Sebelumnya, manajemen Persija tertarik mendatangkan penyerang asal Kamerun, Pierre Boya. Namun, penyerang 29 tahun itu hingga kini belum tiba ke Indonesia lantaran terkendala perizinan.

Pemain yang pernah tampil di Liga Champions bersama Partizan Beograd itu akhirnya diberi tenggat waktu hingga 13 Januari 2014. Jika tak kunjung tiba, Persija mengalihkan bidikan pada sosok Takahara.

Nama Takahara memang cukup terkenal di sepak bola internasional. Striker plontos 34 tahun itu pernah merumput di Bundesliga bersama Hamburg SV dan Eintracht Frankfurt.

Kendati demikian, menurut Richard Persija mencari pemain asing berkualitas yang ada di Tanah Air. "Kalau manajemen bekerja dari awal, mungkin bisa mendapatkan pemain asing bagus yang ada di Indonesia. Jangan memaksakan diri cari pemain baru yang belum pernah ke Indonesia, tapi akhirnya Mario Costas dari Persela Lamongan direkrut karena kepepet," kata Richard.

"Jika Persija lebih siap secara manajerial, mungkin bisa mendatangkan Kenji Adachihara sebelum diambil Persita," tambah Richard.