Berilah PSM Waktu
Rangkaian hasil buruk ini memunculkan kritik dari suporter dan pencinta PSM, kepada pemain dan tim pelatih.
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kekalahan PSM atas Persiram Raja Ampat dan Persipura Jayapura, 10 dan 11 Januari lalu, di ajang Inter Island Cup 2014, menambah catatan buruk PSM sebelum tampil di kompetisi ISL 2014.
Sebelumnya, PSM juga menderita dua kekalahan berturut-turut di turnamen Piala Gubernur Jatim 2013, Desember lalu, di Kota Lamongan. PSM kalah lawan Persegres Gresik dan Persela Lamongan. Rangkaian hasil buruk ini memunculkan kritik dari suporter dan pencinta PSM, kepada pemain dan tim pelatih.
Mantan Direktur Teknik PSM Yopie Lumoindong menilai, kekalahan yang menimpa PSM Makassar di ajang Gubernur Jatim Cup 2013 dan Inter Island Cup 2014, tidak bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai performa tim.
Yopie menyebutkan, penilaian bisa dilihat setelah tim menyelesaikan putaran pertama di kompetisi ISL 2014, dan bukannya berdasarkan hasil di ajang Gubernur Jatim Cup dan Inter Island Cup.
”Setelah putaran pertama (ISL) kinerjanya bisa diukur, berapa kali menang, seri, atau kalah. Di situ bisa diukur. Kalau sekarang, saya rasa belum bisa, karena tim juga baru dibentuk,” katanya ketika dimintai tanggapan, Sabtu (11/1/2014).
Tapi, memang tak dipungkiri, tambah Yopie, faktor pemain juga menjadi alasan atas kekalahan-kekalahan tersebut. Faktor usia juga menentukan.
"Di satu sisi, banyak pemain senior direkrut tapi sudah lewat masanya. Di lain sisi, pemain muda yang ada juga masih belum matang dari segi teknik dan pengalaman bermain,” urainya.
Sedangkan Asisten Pelatih PSM Imran Amirullah mengatakan, dalam membentuk tim menjadi tim yang betul-betul solid, dibutuhkan kesabaran.
"Ada prosesnya, dan tidak semua orang bisa memahami itu," ucap Imran.
Faktor non-teknis, beber Imran, seperti laga tandang, juga mempengaruhi penampilan tim.
Zulfikar, seorang suporter PSM yang menyaksikan langsung pertandingan PSM di ajang Inter Island Cup di Papua menilai, pelatih PSM tidak berani bermain terbuka.
”Masa hanya andalkan satu striker tunggal di depan, permainan jadi monoton, tidak jelas apa mau bertahan atau menyerang. Nanti di babak kedua baru masukkan Andi Oddang dan pakai dua striker. Yang dilawan Persipura, tim yang materi pemainnya bagus,” paparnya.
Menurutnya, setelah pulang ke Makassar, evaluasi harus dilakukan secepatnya.
”Kalau begini, lihat saja nanti di ISL, PSM jadi bulan-bulanan tim yang lain,” cetusnya via telepon. (*)