TRIBUNNEWS.COM – Gelandang Bayern Muenchen Franck Ribery dan striker Real Madrid Karim Benzema absen menghadiri pengadilan di Paris, kemarin (21/1/2014). Kedua pemain timnas Prancis itu terancam hukuman penjara selama tiga tahun jika divonis bersalah menggunakan jasa pekerja seks di bawah umur.

Pengadilan kasus itu sebelumnya dijadwalkan pada Juni tahun lalu namun ditunda karena masalah prosedur. Pengadilan itu akhirnya digelar kemarin tanpa kehadiran Ribery dan Benzema. Keduanya diwakili oleh kuasa hukum mereka.

Kuasa hukum kedua pemain timnas Prancis itu mengatakan klien mereka tidak akan bisa menghadiri pengadilan yang dijadwalkan selesai pada Kamis (23/1/2014) waktu setempat.

Pekerja seks Zahia Dehar yang kini berusia 21 tahun menyebut Ribery menerbangkan dirinya ke Muenchen untuk merayakan ulang tahun gelandang Bayern Muenchen itu pada 2009. Kala itu Dehar masih belum berusia 18 tahun. Dehar mengaku berbohong kepada Ribery dan mengatakan bahwa dia telah cukup umur.

Franck Ribery disebut berhubungan seks dengan Dehar sebanyak tiga kali. Ribery mengaku berhubungan seks dengan Dehar namun dia membantah memberikan bayaran atas jasa Dehar. Kandidat peraih Ballon d'Or ini juga mengaku tidak tahu bahwa Dehar adalah pekerja seks ataupun usianya masih di bawah umur.

Sementara Benzema telah membantah segala tuduhan. Pemain berusia 26 tahun itu menampik telah membayar uang sebesar 678 dolar AS untuk jasa Dehar pada Mei 2008 saat dia terpilih sebagai pemain terbaik Prancis saat memperkuat Lyon. Saat itu Dehar berusia 16 tahun.

Praktik pelacuran memang legal di Prancis namun pekerja seksual harus berusia di atas 18 tahun. Karenanya, kedua pemain itu terancam hukuman penjara maksimal tiga tahun dan denda masing-masing sebesar 60 ribu dolar AS.