Klub-klub Pemilik PSMS Minta Dilibatkan di PT Pesemes
Mayoritas pengurus teras klub-klub pemilik klub induk, PSMS Medan, meradang.
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Mayoritas pengurus teras klub-klub pemilik klub induk, PSMS Medan, meradang. Muara permasalahan menyasar pada tidak tercantumnya 40 klub sebagai pemegang saham di PT Pesemes. Sesungguhnya, tak sedikit pula yang bersikap legawa.
Alasannya sederhana, menilik nihilnya kontribusi fulus dari sub-sub klub induk tentang keberadaan klub berjuluk Ayam Kinantan. Silang pendapat ini mewarnai kisah teruk PSMS musim ini. Alih-alih fokus pada perbaikan klub berkiblat profesional, masalah internal kerap menggerogoti.
Ketua PS Gumarang Hengky Ahmad mengutarakan, 40 klub tak bisa melekat erat dengan sejarah PSMS. Selaras dengan itu pula, ketiadaan dalam komposisi kepemilikan saham, dinilai sebagai pengabaian sejarah itu sendiri.
"Sebagai pemilik suara di PSMS, kami kan perlu tahu bagaimana mekanisme penggunaan PT Pesemes. Sehingga, kami tak perlu bertanya-tanya seperti sekarang ini. Kalau begini ceritanya, kami kan seperti dilupakan," katanya saat berbincang dengan Tribun di Medan, Sabtu (1/2/2014).
Hengky nelangsa sekaligus terhenyak. Menurutnya, 40 klub punya andil besar dalam penghentian dualisme yang berjalan dua musim. Terbukti, 40 klub mencabut mandat dari dua ketua umum yang dianggap tak becus mengurus PSMS (Indra Sakti Harahap dan Benny Harianto Sihotang).
"Sewaktu dualisme masih ada, mereka (pengurus) sangat bersemangat menemui anggota klub, untuk mencabut mandat dua ketum. Namun, mengapa klub tak dilibatkan saat pembentukan PT. Apa susahnya menjalin komunikasi? Ini kan sangat mengherankan," tuturnya.
Tak sekadar mengkritik, Hengky menganjurkan solusi. Pertemuan tiga pihak, antara 40 klub dan pengurus klub serta PT, harus segera direalisasikan. Kekecewaan dan solusi senada, juga diutarakan Ketua PS Padang Lawas Utara Dolly Siregar.
Sebelumnya, pengurus teras PS Symphoni Hendra DS berpandangan, tak perlu memaksakan sub-sub klub dalam komposisi pemegang saham. Sekiranya masuk, tetap harus mengikuti mekanisme profesional, yakni membeli saham di PT Pesemes.
Sementara, Sekum PSMS Julius Raja mengimbau klub-klub bersabar. Pengurus tidak mengabaikan andil 40 klub, hanya disibukkan banyak agenda, semisal pengurusan legalitas PSMS. Pihaknya berencana segera menggelar pertemuan dengan 40 klub. Perihal kepemilikan saham, ditegaskan Julius, klub-klub tetap punya hak dengan diwakilkan Ketua Umum Fauzi Nasution. (*)