TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tugas Tim Task Force PSSI ternyata tidak otomatis berakhir setelah dirampungkannya penyempurnaan kepengurusan provinsi ke asosiasi provinsi.

"Tim Task Force terus ada sampai 2015, bersamaan dengan berakhirnya kepengurusan PSSI sekarang ini," ungkap Hadiyandra, ketua tim Task Force PSSI.

Menurut keterangan mantan sekjen PSSI itu, tugas tim Task Force tidak sekadar melakukan 'guidance' atas pelaksanaan penyesuaian peran dan fungsi dari Pengprov ke Asprov.

Tim Task Force, katanya, akan terus mengantar agar mekanisme dan prosedur penyesuaian tersebut berjalan dengan baik.

Sebagaimana diketahui, tim Task Force PSSI sukses mengantar mekanisme perubahan pengprov menjasi asprov sebagaimana disyaratkan dalam Statuta PSSI.

Dari 33 pengprov, sudah dilakukan musyawarah provinsi (musprov), untuk perubahan nama ke asprov. Selain pengesahan Statuta Provinsi, musprov juga menempatkan ketua umum dan anggota komite eksekutif (Exco) yang konsideran dengan jumlah anggota.

Menurut keterangan, dari ke-33 asprov, hanya dua yang belum memiliki ketua umum baru, yakni Sulsel dan Gorontalo. Untuk ke-dua asprov tersebut sudah ditunjuk pelaksana tugas ketua umum (PLT)-nya.

Untuk Sulsel, PLT ketua umumnya langsung dipegang oleh La Nyalla Mahmud Mattalitti, wakil ketua umum PSSI, sedangkan untuk Gorontalo, Aven Hinelo, yang selama ini bertindak sebagai sekum pengprov.

"Untuk Sulsel dan Gorontalo itu kita harapkan Maret sudah terbentuk kepengurusan asprov yang definitif," jelas Hadiyandra. (tb)