Pemain PSMS Cuma Disuguhkan Teh dan Telur saat Training Centre
PSMS Medan belum bisa meninggalkan masa suram.
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - PSMS Medan belum bisa meninggalkan masa suram. Pengurus masih 'setengah hati' memperbaiki sekaligus meningkatkan mutu skuat Ayam Kinantan musim ini.
Dapur kantin belum juga mengebul, pemain mesti pulang ke rumah masing-masing seusai latihan, imbas mes yang masih direnovasi. Tak pelak, training centre (TC) belum juga bisa ditetak. Latihan reguler yang dimulai sejak 4 Februari lalu, hanya dilakoni sekali sehari, berdurasi dua jam.
Mirisnya, pantauan Tribun di lapangan, pemain cuma disuguhkan teh manis dan telur rebus. Alhasil, program tim pelatih tersendat.
Edi Syahputra secara gamblang mengaku tak berani menuntut pemain berlebihan.
Materi latihan yang diasupkan tak bisa mencapai titik ideal. Apa lacur, teh dan telur rebus jauh dari standar gizi atlet. Makanan dari luar, juga tak bisa dikatrol nilai gizinya, guna mengoptimalkan fisik pemain.
"Saya tak bisa menuntut pemain terlalu banyak. Saya juga tak bisa memaksakan pemain mengikuti setiap program latihan yang telah saya buat. Kondisi yang kami alami saat ini memang belum ideal untuk menggelar TC. Tapi, minggu depan saya harap semuanya sudah kelar," tutur sang Pelatih Kepala PSMS Medan, saat berbincang dengan Tribun di Medan, Minggu (9/2/2014).
Pelatih berlisensi A nasional, menargetkan TC digelar pada 18 Februari mendatang. Ia optimistis pengurus bisa memenuhi rekomendasi itu. Menanti persetujuan pengurus, Edi berjanji berupaya memaksimalkan latihan sesuai kadar kemampuan pemain, dengan asupan gizi yang ala kadarnya.
Namun, harapan Edi agaknya pupus. Sekretaris Umum PSMS Julius Raha menuturkan, TC baru bisa digelar pada 1 Maret mendatang. Karena, renovasi mes memakan waktu hingga akhir Februari.
"Kondisi mes sangat tidak memungkinkan untuk digunakan. Banyak fasilitas rusak, jadi kami lengkapi dulu tempat tidur, lemari, pendingin ruangan, dan barang-barang keperluan lainnya," ucap pria yang akrab disapa King.
King kukuh pada keyakinannya, bahwa TC tetap ideal bila digelar mulai 1 Maret.
"Kompetisi Divisi Utama kan digelar mulai 15 April mendatang. Jadi, kalau kami mulai di awal Maret, maka kami masih punya waktu satu setengah bulan lagi untuk menggelar TC. Menurut saya, rentang waktu itu cukup ideal untuk melakukan TC," jelasnya. (*)