TRIBUNNEWS.COM - Demi menyelamatkan The Reds Devils di empat laga tersisa, manajemen Manchester United (MU) akhirnya melakukan perubahan. Bintang gaek Ryan Giggs ditunjuk menjadi manajer sementara merangkap pemain, menggantikan David Moyes.

Giggs didampingi tiga rekannya semasa menimba ilmu di akademi United, yakni Nicky Butt, Phil Neville dan Paul Scholes. Tugas berat pun sudah menanti kuartet yang dikenal sebagai bagian dari generasi emas United, atau Class of 92 itu. Sabtu (26/4) malam, United akan menjamu Norwich City di Old Trafford.

Penunjukkan Giggs sebagai manajer-pemain tentunya bukan tanpa alasan. Sebagai sosok paling senior di Old Trafford dengan catatan 24 tahun karier di klub tersebut, para petinggi United tentunya berharap Giggs dengan koleksi 35 gelar juara, termasuk treble winners musim 1998-1999, bisa menularkan semangat dan motivasi kepada para pemain MU. Sesuatu yang hilang di diri para pemain MU semasa ditangani Moyes.

Meski terbilang baru sebagai pelatih, Giggs dan rekan-rekannya di Class Of 92 sebenarnya sejak jauh hari telah menapaki jalan mengikuti jejak guru besar mereka, Sir Alex Feguson. Giggs selama ini telah mengikuti kursus kepelatihan UEFA Pro Lisensi pada bulan Juni 2013. Lisensi itu merupakan syarat utama agar dapat menangani tim-tim divisi paling atas Eropa serta Liga Champions.

Bersama Phil Neville, Giggs berhasil mendapatkan lisensi ini. Phil sendiri sudah lebih dulu berkiprah di dunia kepelatihan dengan menjadi asisten Moyes di United. Sementara Nicky Butt, selama ini menangani tim junior Manchester United.

“Hari sabtu adalah kesempatan besar, tidak hanya bagi Ryan, tetapi staf, fans dan pemain, karena kami tahu apa yang terjadi musim ini. Kami bersama selama 12 tahun dan sekarang masih ada di sini,” ujar Nicky Butt seperti dilansir independent.

“Para pemain di ruang ganti tahu seberapa bagus mereka. Mereka melihat sekelilingnya, ke kiri atau kanan mereka, dan tahu bahwa pemain-pemain di sebelah mereka punya kebanggaan dan pekerja keras. Saya yakin itulah yang akan kita lihat Sabtu nanti,” imbuh Butt.

Kekalahan dari The Toffees di Goodison Park pekan lalu, memang telah membuat peluang United lolos ke Liga Champions musim depan tertutup. Setan Merah berjarak 13 poin dengan peringkat empat Arsenal. Juara bertahan Premier League itu kini menempati peringkat tujuh dengan koleksi 57 poin, terpaut 12 poin dari Everton yang berada di zona Liga Europa. Untuk lolos ke Eropa, United harus bisa meraih kemenangan di laga tersisa, sambil berharap Everton tergelincir.

Di laga melawan Norwich akhir pekan ini, lini belakang United harus bekerja ekstra keras, lantaran tiga pilar di lini pertahanan itu harus menepi karena cedera. Mereka adalah Nemanja Vidic dan Patrice Evra (cedera lutut), serta Rafael da Silva (cedera hamstring). Sementara di depan, Robin van Persie juga harus absen lantaran cedera lutut.

Di kubu Norwich City, mereka juga sedang berada di posisi sulit. Kekalahan dari empat laga, membuat The Canaries kini hanya menempati posisi ke-17 dengan koleksi 32 poin, terpaut dua poin dari zona degradasi

Meskipun Old Trafford sedang bergejolak, namun manajer Norwich City, Neil Adams, mengetahui bahwa anak asuhnya datang sebagai tim non unggulan. “Kami terbiasa dengan itu, itu yang kami harapkan,” katanya dilansir situs klub.

“Tentu saja, tim yang berada di peringkat bawah akan pergi sebagai tim non unggulan, tetapi ini tidak releven apakah anda tim non unggulan. Ini tentang kamu dan bagaimana pergi untuk menjalankan bisnis,” kata Neil Adams.

Di pertandingan nanti malam, Norwich City dipastikan tidak bisa memainkan Joseph Yobo yang menderita cedera betis. Namun kabar baiknya, Elliott Bennett sudah bisa bermain setelah absen cukup lama karena cedera lutut.