Persija Tampil Baik, Tapi Tuai Hasil Buruk
Pelatih Persija Benny Dolo menyatakan Ismed Sofyan dkk tampil memuaskan dan sesuai dengan skenario yang diterapkan.
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Jajaran pelatih Persija Jakarta memuji perjuangan anak asuhnya yang tampil disiplin saat meladeni tim favorit juara, Arema Cronus.
Namun, penampilan terbaik Macan Kemayoran tidak diimbangi dengan hasil memuaskan. Ismed Sofyan dkk takluk 0-1 dari pasukan Singo Edan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (4/5/2014).
Pelatih Persija Benny Dolo menyatakan Ismed Sofyan dkk tampil memuaskan dan sesuai dengan skenario yang diterapkan.
"Semua berjalan sesuai dengan skenario. Kita tidak membiarkan mereka bergerak leluasa di segala lini. Hanya hasilnya saja yang buruk," kata Benny Dolo kepada Harian Super Ball usai pertandingan.
Gol semata wayang tim tamu dibukukan melalui eksekusi penalti Gustavo Lopez delapan menit sebelum laga bubar. Wasit Dodi Setia Purnama menunjuk titik putih setelah Dendi Santoso dilanggar Syahrizal di kotak terlarang.
Kendati tampil di kandang, Persija memeragakan permainan rapat dengan skema 4-5-1 untuk meredam agresivitas serangan Singo Edan yang memainkan pakem 4-3-3.
Persija menumpuk tiga gelandang sekaligus, yakni Egi Melgiansyah, Amarzukih, dan Rohit Chand untuk meredam kreativitas lini tengah Arema yang dimotori Gustavo Lopez. Bahkan, pemain bertahan Victor Pae didorong ke depan untuk menahan gempuran dari sayap kiri tim tamu yang kali ini diemban Samsul Arif.
Tim asuhan Benny Dolo tampil lebih bersabar di babak pertama dalam menunggu serangan tim tamu sambil melancarkan serangan balik. Sebaliknya Arema mendominasi penguasaan lini tengah untuk membongkar pertahanan lawan.
Trio gelandang Persija jarang memainkan bola di tengah dan lebih mengedepankan permainan sayap. Itu karena pertarungan lini tengah di kuasai anak-anak Malang.
Lini tengah Arema yang dimotori Lopez mampu mendistribusi bola dari tengah sebanyak 8 kali sampai ke kotak penalti. Sementara Persija hanya tiga kali sukses mengumpan dari tengah hingga ke kotak penalti.
Persija lebih banyak mengandalkan distribusi bola dari sayap untuk menembus barikade pertahanan Arema. Tercatat, operan sayap tuan rumah jauh lebih unggul, yakni 13 operan dibanding Arema yang mencatatkan lima kali operan sayap.
"Kita tidak bisa bermain terbuka melawan Arema yang memiliki pemain-pemain bagus dalam menyerang. Strategi kami berjalan baik, salah satunya mengandalkan sayap, tapi hasil akhir tidak memuaskan," tambah Hendri Susilo, asisten pelatih Persija.
Sementara pelatih kepala Arema Shuarno bisa tersenyum puas usai pertandingan. Tiga poin di kandang Macan Kemayoran merupakan pencapaian sempurna untuk mengokohkan diri di puncak klasemen wilayah barat dengan raihan 24 poin, berjarak 7 angka dari Persija yang menempati peringkat 3 dengan nilai 17.
“Dari awal saya memang menekankan kepada para pemain agar menguasai bola sebanyak mungkin di lini tengah. Skenario itu berjalan dengan baik dan berakhir dengan kemenangan. Ini buah kerja keras seluruh pemain. Dan, tidak lepas dari dukungan suporter kami yang luar biasa," papar Suharno.