Islah The Jakmania-Viking Terancam Gugur
Richard Achmad Supriyanto berharap pihak Polda Jabar dapat mempertanggungjawabkan tindakan anarkis secara hukum.
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Islah yang sempat dijalin suporter Persija Jakarta The Jakmania dan Viking, pendukung Persib Bandung, terancam gugur. Kampanye perdamian di antara kedua suporter bakal menguap jika Polda Jawa Barat tidak bertanggung jawab atas penyerangan brutal yang dilakukan personelnya kepada The Jakmania di Kilometer 66, Tol Cipularang, Jawa Barat, Kamis (8/6/2014).
Sebanyak 6 anggota Jakmania menderita luka tembakan dan belasan lainnya luka-luka akibat tindakan represif pihak kepolisian saat mengadang kelompok suporter Persija di KM 66, Tol Cipularang.
Kerusuhan pecah ketika polisi melakukan pembubarkan paksa kepada ribuan Jakmania yang hendak menyaksikan tim kebanggaan mereka melawan Persib Bandung di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Bandung, Kamis (8/5/2014).
"Kalau Polda Jabar tidak bertanggung jawab, islah otomatis gugur. Minimal ada permintaan maaf secara resmi dari aparat keamanan yang membabi buta. Sebab, mereka yang memfasilitasi islah kami dari awal, mereka juga yang mencederai," kata Ketua Umum The Jakmania Lariko Rangga Mone di Sekretariat Persija, Senayan, Jumat (9/5/2014).
Wakil Ketua Umum The Jakmania Richard Achmad Supriyanto menegaskan pihaknya bakal melaporkan kejadian ke Mabes Polri. Pendukung Macan Kemayoran itu berharap pihak Polda Jabar dapat mempertanggungjawabkan tindakan anarkis secara hukum.
"Ini tanggung Jawab Polda Jabar dan Mabes Polri harus menindaklanjuti. Sebab, aksi polisi pada saat itu seakan membabi buta dengan melakukan pemukulan, tembakan dengan peluru tajam, dan penghancuran mobil," ujarnya.
Richard juga meminta kepolisian memberikan bukti konkret jika memang ada surat pelarangan penonton dari PT Liga selaku operator Liga Super Indonesia (LSI). Sebab, hingga detik terakhir tidak ada larangan resmi PT Liga.
Manajer Persija Asher Siregar juga menegaskan tidak menerima surat pelarangan penonton dari PT Liga. Namun, Panpel Persib beralasan tidak bisa menerima The Jak karena tiket sudah ludes terjual.
"Jika mengacu kepada semangat islah, mestinya Polda Jabar komitmen mengawal keamanan The Jak untuk datang ke Bandung. Sebab, pegangan kami adalah pernyataan Wakapolda yang menngatakan akan menunggu kami di Stadion Jalak Harupat. Sangat disayangkan tidak ada komitmen dari pejabat tinggi kepolisian itu," papar Asher.