TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Jepang tak bisa melarang para penggila sepak bola di Jepang berangkat ke Brasil, untuk menyaksikan skuat Timnas Jepang berlaga di Piala Dunia 2014. Pemerintah Jepang hanya bisa berpesan kepada para warganya yang berangkat ke Brasil agar berhati-hati, terutama soal kriminalitas.

Dalam siaran persnya, Kementerian Luar Negeri Jepang mengumumkan "peringatan bepergian" ke Brasil, yang meliputi kewaspadaan dalam menghadapi aksi kriminalitas perampokan, penculikan, dan penipuan kartu kredit.

"Tingkat kriminalitas di Brasil termasuk tingkat tertinggi dalam standardisasi dunia, termasuk dalam tingkat kejahatan terorganisir dan narkotika," begitu Kemenlu Jepang mengawali travel advisory-nya.

Kok ya kebetulan Timnas Jepang bakal bermain di kota-kota yang tingkat kejahatannya cukup tinggi di Brasil, seperti di Kota Recife, tempat di mana skuat Samurai Biru akan menghadapi Pantai Gading pada 14 Juni 2014.

Menurut Kemenlu Jepang, tingkat kejahatan pembunuhan di Recife lebih tinggi 43 kali dibanding di seluruh Jepang. Tingkat kejahatan pencurian dengan kekerasannya juga lebih tinggi, yakni 200 kali lebih banyak daripada di jepang. Padahal itu baru di wilayah Recife saja.

Saran dari Pemerintah Jepang, para turis Jepang di Piala Dunia 2014 agar bepergian dalam grup, jangan bepergian sendirian di malam hari, harap menghindari tempat yang sepi, dan berpakaian dengan sopan dan sederhana agar tidak mengundang penjahat, serta jangan "pamer" kamera dan telepon genggam di tempat umum.


Baca di Koran Super Ball, Selasa (19/5/2014)