TRIBUNNEWS.COM, TURIN - Setelah lebih dari satu dekade, Juventus akhirnya kembali merasakan gelar juara Liga Champions. Pada laga final 1996, Juventus mengalahkan Ajax Amsterdam melalui drama adu penalti di Stadion Olimpico.

Skuat asuhan Marcello Lippi unggul lebih dulu pada menit ke-12 melalui gol Fabrizio Ravanelli. Memanfaatkan lemahnya sundulan bek Ajax, Frank De Boer, Ravanelli mengecoh kiper dan melesakkan bola ke gawang kosong.

Empat menit sebelum turun minum, Ajax berhasil menyamakan kedudukan. KIper Juventus, Angelo Peruzzi memang berhasil menepis bola tendangan bebas De Boer. Namun, bola liar jatuh ke kaki Jari Litmanen, yang langsung menceploskan ke dalam gawang.

Pada babak kedua, I Bianconeri lebih mendominasi permainan. Kedua tim memeragakan permainan fisik. Penampilan brilian kiper Ajax, Edwin van der Sar, membuat segala upaya Juventus tak berujung manis. Hingga dua kali babak perpanjangan waktu tak ada lagi yang mampu mencetak gol.

Laga pun terpaksa berlanjut melalui drama adu penalti. Peruzzi tampil bersinar dengan menggagalkan dua eksekusi pemain Ajax, Edgar Davids dan Sonny Silooy. Juventus pun menang 4-2 dalam drama adu penalti dan berhak mengangkat trofi Liga Champions untuk kedua kali setelah 1984-85 (Piala Champions).