Persegres Tak Punya Leader, Berusaha Bangkit di Sisa Pertandingan
“Kami akan berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari zona degradasi. Kami terus memberikan motivasi kepada para pemain agar mereka bangkit
TRIBUNNEWS.COM,GRESIK- Persegres Gresik United benar-benar terpuruk di LSI wilayah barat musim ini. Dari 15 pertandingan yang sudah dilakoninya, Persegres hanya mampu memetik dua kemenangan.
Kini, Otavio Dutra dkk harus tercecer di zona degradasi.
Persegres berada di urutan 10 atau dua terbawah dengan raihan 13 poin. Di bawah Persegres atau juru kunci ada Persijap Jepara yang masih mengemas empat poin.
Sedangkan di atas Persegres atau peringkat sembilan ada Persik Kediri dengan raihan 14 poin atau selisih satu poin.
Persita di peringkat delapan juga mengemas 14 poin.
Dua kemenangan Persegres diraih ketika mengalahkan dua tamunya, Persijap Jepara 3-2 dan Semen Padang 1-0.
Jika di sisa lima laganya Persegres masih sulit untuk bangkit, bukan tidak mungkin tim kebanggaan Ultrasmania ini akan terdegradasi ke Divisi Utama untuk musim depan.
“Kami akan berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari zona degradasi. Kami terus memberikan motivasi kepada para pemain agar mereka bangkit di sisa laga putaran kedua ini,” kata Bagoes Cahyo Yuwono, manajer Persegres, Sabtu (7/6/2014).
Di sisa laga putaran kedua ini, Persegres akan melakoni dua laga kandang yakni menjamu Sriwijaya FC dan Persita Tangerang. Kemudian tiga laga tandang melawan Barito Putera, Persijap Jepara, dan Persik Kediri.
Menurut Bagoes, untuk berjuang menghindari zona degradasi, modal yang dimiliki Persegres hanyalah mengutamakan kebersamaan dan semangat.
“Terus terang kami mengandalkan semangat dan selalu memupuk kebersamaan,” katanya.
Sedangkan untuk komposisi pemain, ungkap Bagoes, Persegres tidak memiliki modal amunisi yang mentereng jika dibandingkan dengan klub-klub papan atas di negeri ini.
Persegres hanya memiliki muka lama pemain asing seperti Shohei Matsunaga, kemudian ada Otavio Dutra, Pedro Javier, dan kembalinya sang mantan Gustavo Chena.
“Di awal putaran kedua ini kami kesulitan menggaet pemain yang memiliki kualitas bagus. Kami akui, skill pemain Persegres saat ini kalah dengan skill pemain dari klub lain. Kami tidak punya leader di lapangan. Tidak ada yang bisa menjadi pengayom di lapangan,” papar Bagoes.