Miguel Herrera: Pemain Tahu Keinginannya dan Sangat Kompak
Kekompakan dan keinginan pemain untuk mati di lapangan untuk membela negara menjadi modal utama.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Tampil sebagai tim yang tidak diunggulkan Meksiko tetap optimistis lolos dari babak penyisihan Grup A. Kekompakan dan keinginan pemain untuk mati di lapangan untuk membela negara menjadi modal utama.
Perjalanan Meksiko menuju Brasil memang tidak mulus. Tiga pelatih sudah menjadi korban selama babak kualifikasi. Meksiko bahkan lolos ke Brasil melalui babak play-off melawan tim lemah Selandia Baru. Di awal babak kualifikasi Meksiko melaju mulus dengan memenangi enam laga. Namun performa Javier Hernandez dan kawan-kawan mendadak drop dan hanya mampu mengumpulkan 11 poin dari 10 laga.
Penampilan buruk itu pun memakan korban, federasi sepak bola Meksiko memecat Pelatih Jose Manuel de la Torre pada September 2013. Dua penggantinya Luis Fernando Tena dan Victor Manuel Vucetich mengalami nasib serupa. Masing-masing bahkan hanya menangani Meksiko di tiga laga.
Miguel Herrera kemudian ditunjuk sebagai pelatih dan sukses mengalahkan Selandia Baru dengan skor agregat 9-3. Pelatih berusia 46 ini pun mendapat kontrak permanen hingga Piala Dunia 2014 berakhir.
"Para pemain bisa meraih apa yang mereka inginkan, karena tim ini sangat kompak. Apa yang kami rencanakan bisa berjalan mulus di lapangan," kata Herrera.
Baca di Koran Super Ball, Rabu (11/6/2014)