Kamerun vs Kroasia, Momen Mandzukic
Pertarungan hidup mati tersaji akan dijalani Kamerun ketika menghadapi Kroasia di Arena da Amazônia, Manaus
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Pertarungan hidup mati tersaji akan dijalani Kamerun ketika menghadapi Kroasia di Arena da Amazônia, Manaus, Kamis (19/6) pagi, Laga kedua di fase Grup A putaran final Piala Dunia 2014 tersebut menjadi penentu langkah untuk lolos ke babak 16 besar.
Kondisi itu merujuk pada pencapaian keduanya di pertandingan pertama. Kamerun menderita kekalahan 0 1 melawan Meksiko. Ini membuat Indomitable Lions tidak pernah meraih kemenangan sejak mengalahkan Arab Saudi di Piala Dunia 2002.
Sementara Vatreni, julukan Kroasia, berupaya bangkit setelah takluk 1 3 atas Brasil. Kroasia selalu gagal untuk mencapai fase knock out sejak tampil impresif ketika menempati peringkat ketiga di Piala Dunia 1998.
Pelatih Kroasia, Niko Kovac, mengatakan pertandingan pertama telah membuktikan anak asuhnya dapat bersaing untuk meraih satu tiket ke babak 16 besar. Luka Modric dkk terbukti memberikan perlawanan kepada tim favorit juara.
Optimisme tinggi di kubu Kroasia berlatar teknis. Maklum, kali ini kekuatan Kroasia terbilang komplit, setelah bomber andalan Mario Mandzukic sudah bisa bermain di laga ini setelah menerima hukuman larangan bermain. Mandzukic merupakan pemain andalan di lini depan. Pelatih Niko Kovac memainkan penyerang berusia 28 tahun dalam semua pertandingan kualifikasi Piala Dunia zona Eropa, di mana dia mencetak empat gol.
Kehadiran Mandzu membuat Kovac akan menaruh Nikica Jelavic di bangku cadangan. Mantan pemain Kroasia ini akan menerapkan formasi 4 2 3 1, di mana pemain yang digosipkan akan dibeli Arsenal ditaruh sebagai penyerang tunggal.
Komposisi tersebut menjadi pilihan karena Mandzukic dapat berperan sebagai target man. Benefitnya, sang striker bisa unggul dalam duel udara, selain tentu saja kemampuannya dalam menempatkan diri di depan gawang lawan. Secara statistik, kepala Mandzu juga tergolong subur, dengan torehan tujuh gol sepanjang membela Kroasia.
Kabar baik lainnya adalah kondisi Luka Modric, yang bisa dimainkan. Semula playmaker Real Madrid tersebut diragukan tampil, karena menderita cedera. Namun, setelah melakukan pemeriksaan, hasilnya menunjukkan tidak ada patah tulang atau kerusakan ligamen.
Luka Modric kembali menjalankan peran di lini tengah bersama dengan Ivan Rakitic. Sementara, Marcelo Brozovic atau Mateo Kovacic berdiri lebih di depan. Sedangkan, Ivan Perisic dan Ivica Olic beroperasi dari kedua sisi sayap.
Kovac berjanji, dengan deretan pemain seperti ini, Krosia akan tampil menyerang dan menekan Kamerun. "Kami akan melakukan penguasaan bola dan mendominasi. Siapa yang menguasai bola, tim tersebut mendikte tempo. Sementara, tim yang mengejar bola akan kelelalahan. Siapa yang mencetak gol terlebih dahulu akan diuntungkan," tutur Kovac, dilansir croatiaweek, kemarin.
Namun, pria berusia 42 tahun itu tetap harus waspada. Sebab, Kovac belum mengetahui gaya dan tipikal bermain lawan. Pertemuan menghadapi Indomitable Lions adalah laga pertama Kroasia melawan wakil benua Afrika di Piala Dunia.
Sementara arsitek Kamerun, Volker Finke, mengaku tidak khawatir menghadapi Krosia. Sebab, kedua tim dalam kondisi yang sama setelah menelan kekalahan di pertandingan pembuka. Masalah yang akan dialami Finke adalah absennya penyerang Samuel Eto'o, yang menderita cedera lutut. Pierre Webo kemungkinan menggantikan tempat pemain yang membela Singa Afrika sejak Piala Dunia 1998 tersebut.
Skema permainan kemungkinan tidak akan berubah. Kamerun tetap menerapkan formasi 4 2 3 1. Belajar dari pertandingan pertama, penguatan terjadi di lini tengah dengan poros Stephane Mbia, Alexander Song, Eric Maxim Choupo, Eyong Enoh dan Benjamin Moukandjo.
Pelatih asal Jerman tersebut harus mencari cara bagaimana untuk meningkatkan kreativitas di lini tengah. Pasalnya, dalam pertandingan pertama mereka hanya mendapatkan satu tendangan mengarah ke gawang, yakni pada menit ke-91.